Penyebaran virus Corona di Amerika Serikat terus mengganas. Dalam sehari, negeri itu mencatat lebih dari 63 ribu kasus baru infeksi Corona.
Menurut data penghitungan Universitas Johns Hopkins (Johns Hopkins University/JHU) seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (15/7/2020), sebanyak 63.262 kasus baru Corona dilaporkan di AS dalam waktu 24 jam terakhir.
Dengan tambahan kasus baru tersebut, maka sejauh ini total jumlah kasus infeksi Corona di negeri adidaya itu telah menembus angka 3,42 juta kasus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut data penghitungan JHU hingga Selasa (14/7) pukul 20.30 waktu setempat, penyakit COVID-19 juga telah menewaskan 850 orang dalam waktu 24 jam terakhir.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (15/7/2020):
- Trump Tak Berminat Lagi Bahas Perdagangan dengan China Gegara Corona
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menutup pintu negosiasi perdagangan "Fase 2" dengan China. Trump mengatakan ia tidak ingin berbicara dengan China tentang perdagangan karena pandemi Corona.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (15/7/2020) Trump mengaku tidak tertarik berbicara dengan China. Hal ini merupakan imbas dari wabah Corona.
"Saya tidak tertarik saat ini untuk berbicara dengan China," jawab Trump ketika ditanya dalam sebuah wawancara dengan CBS News apakah pembicaraan perdagangan Fase 2 sudah mati, Selasa (14/7).
"Kami membuat kesepakatan perdagangan yang hebat," kata Trump mengenai perjanjian Fase 1 yang ditandatangani pada Januari. "Tapi begitu kesepakatan selesai, tinta itu bahkan tidak kering, dan mereka menghantam kita dengan wabah," katanya sembari mengungkit kasus infeksi virus Corona yang pertama kali muncul dari kota Wuhan, China.
- Sehari 63 Ribu Kasus, AS Kini Telah Catat 3,42 Juta Kasus Corona
Penyebaran virus Corona di Amerika Serikat terus mengganas. Dalam sehari, negeri itu mencatat lebih dari 63 ribu kasus baru infeksi Corona.
Menurut data penghitungan Universitas Johns Hopkins (Johns Hopkins University/JHU) seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (15/7/2020), sebanyak 63.262 kasus baru Corona dilaporkan di AS dalam waktu 24 jam terakhir.
Dengan tambahan kasus baru tersebut, maka sejauh ini total jumlah kasus infeksi Corona di negeri adidaya itu telah menembus angka 3,42 juta kasus.
Menurut data penghitungan JHU hingga Selasa (14/7) pukul 20.30 waktu setempat, penyakit COVID-19 juga telah menewaskan 850 orang dalam waktu 24 jam terakhir.
- Ribuan Warga Israel Berdemo Menuntut PM Netanyahu Mundur
Ribuan warga Israel berdemo di depan kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem. Mereka menuntut Netanyahu mundur karena pemerintah dianggap gagal menangani pandemi virus Corona.
Seperti dilansir dari AFP, Selasa (14/7/2020) aksi tersebut digelar pada hari Selasa (14/7) waktu setempat. Beberapa poster yang dibawa oleh demonstran berbunyi "Korupsi Netanyahu membuat kita muak" dan "Netanyahu, mundur".
Salah satu koordinator aksi, mendesak kerumunan yang berkumpul pada 14 Juli, dalam rangka "peringatan ke-231 revolusi Prancis" itu untuk "menuntut kebebasan, kesetaraan dan persaudaraan".
Polisi keluar untuk menertibkan aksi demonstrasi. Banyak pengunjuk rasa mengenakan mengenakan masker tetapi tidak menjaga jarak.
- Bikin Parodi Corona dan Al-Quran, Wanita Tunisia Dibui 6 Bulan
Seorang wanita muda Tunisia dijatuhi hukuman enam bulan penjara oleh pengadilan Tunisia pada hari Selasa (14/7/2020) waktu setempat. Dia dinilai bersalah atas parodi yang diposting di Facebook, yang menghubungkan Al-Quran dan COVID-19.
Seperti dilansir AFP, Rabu (13/7/2020) Emna Charki (27) dinyatakan bersalah karena menyinggung agama dan "hasutan untuk kebencian" di sebuah postingan satire pada 4 Mei berjudul "Surah Corona", memplesetkan salah satu surat dalam Alquran.
"Tidak ada perbedaan antara raja dan budak, ikuti sains dan abaikan tradisi," lanjut Emna Charki dalam postingannya.
- Dianggap Abaikan Saran Pakar Kesehatan AS Soal Corona, Trump Dikecam
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan hubungan kerjanya dengan ahli penyakit menular top AS, Anthony Fauci "sangat baik". Meskipun berulang kali Trump meremehkan Fauci di tengah pandemi virus Corona.
Seperti dilansir dari AFP, Rabu (15/7/2020) selama beberapa hari belakangan Trump telah melontarkan kritik terhadap Anthony Fauci yang merupakan anggota senior dari gugus tugas Corona AS, yang telah memperingatkan bahwa para pejabat dan warga AS belum melakukan cukup tertib untuk memerangi pandemi.
"Saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan Dr Fauci," kata Trump kepada wartawan.