Laju penularan virus Corona (COVID-19) di Amerika Serikat (AS), Brasil dan India belum menunjukkan tanda-tanda melambat. Total kasus Corona di tiga negara yang menempati posisi teratas dunia itu justru semakin melonjak setiap harinya.
Seperti dilansir Associated Press, Kamis (9/7/2020), menurut data terbaru Johns Hopkins University (JHU), ketiga negara itu berkontribusi lebih dari 60 persen kasus baru secara global. Total kasus Corona secara global, menurut JHU, kini mencapai 12.043.922 kasus. Total kematian secara global mencapai 549.534 orang.
Otoritas AS melaporkan nyaris 59 ribu kasus Corona dalam sehari. Angka tersebut sedikit di bawah rekor tertinggi untuk tambahan kasus harian di AS yang mencapai 60 ribu kasus sehari sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data penghitungan terbaru JHU menunjukkan total 3.055.101 kasus Corona kini terkonfirmasi di wilayah AS, dengan 132.309 kematian. Angka ini membawa AS menempati peringkat satu untuk negara dengan total kasus Corona dan total kematian terbanyak di dunia.
Dengan lebih dari 3 juta orang terinfeksi Corona, berarti nyaris 1 dalam setiap 100 orang di AS terkonfirmasi positif virus Corona.
Dalam laporan terpisah, otoritas Brasil melaporkan nyaris 45 ribu kasus Corona di wilayahnya dalam 24 jam terakhir. Dengan tambahan itu, maka total 1.713.160 kasus Corona saat ini terkonfirmasi di wilayah Brasil, dengan 67.964 kematian.
Dengan angka tersebut, Brasil menempati peringkat dua untuk negara dengan total kasus Corona terbanyak di dunia setelah AS.
Sementara itu, otoritas India melaporkan nyaris 25 ribu kasus Corona dalam sehari. Dengan tambahan ini, menurut data JHU, total 767.296 kasus Corona kini terkonfirmasi di India, dengan 21.129 kematian. India berada di peringkat tiga untuk negara dengan total kasus Corona terbanyak di dunia, setelah AS dan Brasil.
Kenaikan kasus di India terjadi saat penelitian oleh Institut Ilmu Matematika di Chennai menunjukkan angka reproduksi virus Corona di India pada pekan pertama bulan Juli mencapai 1,2 yang menunjukkan penurunan dari puncak pada Maret lalu saat mencapai angka reproduksi 1,8.
Angka reproduksi virus Corona harus terus turun di bawah 1 agar jumlah kasus baru terus berkurang. Para pakar kesehatan menyebut level penyebaran virus Corona di India tidak diketahui pasti dan negara berpenduduk nyaris 1,4 miliar jiwa ini harus melakukan lebih banyak tes Corona untuk bisa mengetahui hal itu.