Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui bahwa laporan awal soal virus Corona (COVID-19) bukan datang dari pemerintah China secara resmi. Sementara Amerika Serikat (AS) mengirimkan dua kapal induknya ke perairan Laut China Selatan yang menjadi sengketa.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menuturkan dalam konferensi pers pada 20 April, bahwa laporan pertama soal Corona datang dari China. Namun saat itu Tedros tidak menyebut secara spesifik apakah laporan dikirimkan oleh pemerintah China atau sumber lain.
Namun ternyata, laporan terbaru soal kronologi pandemi Corona yang dirilis WHO pada pekan ini mengungkapkan bahwa pemerintah China baru memberikan informasi resmi soal Corona beberapa hari setelah diminta konfirmasi oleh WHO, yang mendapat laporan awal dari kantor cabangnya di Negeri Tirai Bambu itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Angkatan Laut AS mengirimkan dua kapal induknya ke perairan Laut China Selatan. Pengiriman dua kapal induk AS ini dimaksudkan untuk berpartisipasi dalam latihan militer di perairan yang menjadi sengketa beberapa negara itu.
Berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (4/7/2020):
- WHO Akui Laporan Pertama soal Corona Bukan dari Pemerintah China
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperbarui laporan soal tahap-tahap awal krisis virus Corona (COVID-19). Diakui oleh WHO bahwa kasus pneumonia akibat Corona pertama di Wuhan dilaporkan oleh kantor cabang WHO yang ada di China dan bukan oleh pemerintah China sendiri.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (4/7/2020), WHO merilis timeline atau kronologi soal komunikasinya pada 9 April lalu, menanggapi kritikan soal respons awal terhadap virus Corona yang kini merajalela secara global dan menewaskan lebih dari 523 ribu orang.
Dalam kronologi itu, WHO hanya menyebut bahwa Komisi Kesehatan Kota Wuhan di Provinsi Hubei telah melaporkan sejumlah kasus pneumonia pada 31 Desember 2019. WHO tidak menyebut secara spesifik soal siapa yang memberikan laporan tersebut.
Kronologi terbaru yang dirilis WHO pada pekan ini memberikan versi lebih detail. Menurut kronologi terbaru itu, kantor cabang WHO di China, pada 31 Desember 2019, memberitahu kontak regionalnya soal keberadaan kasus 'pneumonia virus' setelah menemukan pernyataan media pada situs Komisi Kesehatan Wuhan.
- Total Kasus Corona di Arab Saudi Lampaui 200 Ribu
Total kasus virus Corona (COVID-19) di Arab Saudi telah melampaui angka 200 ribu kasus. Kenaikan jumlah kasus ini diumumkan beberapa pekan sebelum dimulainya ibadah haji tahun ini, yang digelar secara terbatas akibat pandemi Corona.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (4/7/2020), Kementerian Kesehatan Saudi melaporkan 4.193 kasus baru Corona sepanjang Jumat (3/7) waktu setempat. Dengan demikian, sebut Kementerian Kesehatan Saudi, total 201.801 kasus Corona kini terkonfirmasi di wilayah Saudi.
Total kematian akibat virus Corona di Saudi dilaporkan mencapai 1.802 orang.
Tonton juga 'Sejumlah Negara Diminta WHO Kembali Lockdown':
- Kekasih Putra Sulung Trump Dinyatakan Positif Corona
Kekasih Donald Trump Jr, anak sulung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dinyatakan positif virus Corona (COVID-19). Kekasih anak Trump itu kini menjalani isolasi mandiri.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (4/7/2020), Donald Trump Jr (42) telah bercerai dari istrinya, Vanessa, tahun 2018 dan kini berpacaran dengan seorang wanita bernama Kimberly Guilfoyle, yang mantan penyiar Fox News. Informasi soal Guilfoyle (51) positif Corona dilaporkan oleh media terkemuka AS, New York Times (NYT).
Laporan NYT menyebut Guilfoyle langsung menjalani isolasi setelah mendapati dirinya positif virus Corona. Dia dinyatakan positif Corona setelah menjalani tes rutin yang biasa dilakukan terhadap orang-orang yang diperkirakan melakukan kontak dekat dengan Trump.
- Presiden Brasil Hapus Pasal Wajibkan Pakai Masker di Tempat Umum Saat Corona
Presiden Brasil Jair Bolsonaro menghapus salah satu pasal dalam Undang-undang (UU) yang mewajibkan pemakaian masker wajah di tempat-tempat umum. UU ini diberlakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Seperti dari dilansir AFP, Sabtu (4/7/2020), tindakan itu dilakukan oleh Bolsonaro pada Jumat (3/7). Pemimpin sayap kanan itu menggunakan kekuatan hak vetonya untuk menghapus pasal yang mewajibkan orang mengenakan masker di toko-toko dan gereja.
Masker sudah wajib di beberapa negara bagian Brasil, seperti Sao Paulo dan Rio de Janeiro, tetapi ini adalah hukum pertama di tingkat nasional.
Salah satu pasal dalam UU itu menetapkan bahwa masker harus dipakai di "perusahaan komersial dan industri, tempat ibadah, tempat pengajaran dan juga tempat-tempat tertutup di mana orang berkumpul."
- AS Kirimkan 2 Kapal Induk ke Laut China Selatan, Ada Apa?
Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) atau US Navy mengirimkan dua kapal induk dan beberapa kapal perang ke perairan Laut China Selatan. Kapal-kapal itu akan berpartisipasi dalam latihan militer yang digelar dalam beberapa hari ke depan.
"USS Nimitz dan USS Ronald Reagan Carrier Strike Groups sedang melakukan operasi dua kapal induk di Laut Filipina dan Laut China Selatan," tutur juru bicara Armada Ketujuh Angkatan Laut AS, Letnan Joe Jeiley, seperti dilansir CNN, Sabtu (4/7/2020).
"Mengoperasikan dua kelompok serbu kapal induk di Laut Filipina dan Laut China Selatan memberikan kesempatan latihan lebih lanjut bagi pasukan kita dan mempersiapkan komandan combatant dengan fleksibilitas operasional yang signifikan jika pasukan ini dikerahkan dalam menanggapi situasi di kawasan," imbuhnya.
Lebih lanjut ditegaskan Jeiley bahwa pengerahan dua kapal induk ini tidak berkait dengan situasi terkini.