Selidiki Asal-usul Virus Corona, WHO Kirim Tim ke China Pekan Depan

Selidiki Asal-usul Virus Corona, WHO Kirim Tim ke China Pekan Depan

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 30 Jun 2020 08:59 WIB
In this photo taken Sunday, April 5, 2020, residents walk near a sealed off neighborhood in Wuhan, central Chinas Hubei province. Authorities in Wuhan, the Chinese city where the coronavirus pandemic first broke out, have reportedly launched a plan to test everyone in the city of 11 million people in the next 10 days. (AP Photo/Ng Han Guan)
Warga kota Wuhan beraktivitas di luar setelah lockdown dicabut (AP Photo/Ng Han Guan)
Jenewa -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengirimkan tim ke China untuk menyelidiki asal-usul virus Corona (COVID-19). Tim dari WHO itu akan berangkat ke China pekan depan.

"Kita bisa memerangi virus dengan lebih baik ketika kita tahu semuanya soal virus itu, termasuk bagaimana virus itu dimulai," ucap Direktur Jenderal (Dirjen) WHO, Tedros Adhanom Ghebreyersus, seperti dilansir Reuters, Selasa (30/6/2020).

"Kita akan mengirimkan tim, pekan depan, ke China untuk mempersiapkan itu," ungkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo sama-sama menyebut virus Corona lolos dari sebuah laboratorium di Wuhan, China -- yang menjadi lokasi awal terdeteksinya virus ini. Tidak ada bukti yang mendukung pernyataan Trump dan Pompeo itu. Otoritas China telah membantah tuduhan itu. Para ilmuwan menyebut virus Corona muncul secara alami.

Trump telah mengumumkan rencana bagi AS untuk keluar dari WHO, yang disebutnya terlalu dekat dengan China. Trump berulang kali menekankan asal virus itu dari China, bahkan menyebutnya 'Kung Flu' dalam dua kampanye terbarunya bulan ini. Istilah yang dipakai Trump itu disebut 'rasis' oleh kelompok Asia-Amerika.

ADVERTISEMENT

Saat ditanya soal istilah yang dipakai Trump, Direktur Program Darurat WHO, Mike Ryan, menyerukan 'wacana internasional yang didasari pada rasa saling menghormati'. "Banyak orang di seluruh dunia yang menggunakan bahasa yang sangat disayangkan, dalam merespons," sebutnya.

Tonton video 'Terus Bertambah, Angka Covid-19 di Dunia Lewati 10 Juta Kasus':

Ryan sebelumnya menyebut kemajuan luar biasa telah dicapai dalam upaya mencari vaksin yang aman dan efektif untuk mencegah penularan, namun masih tidak ada jaminan bahwa upaya itu akan sukses. Oleh karena itu, negara-negara saat ini bisa memerangi penyebaran virus Corona dengan menggelar tes, mengisolasi kasus-kasus terkonfirmasi dan melacak kontak mereka.

"Banyak negara melalui penerapan strategi komprehensif telah mencapai level penularan virus sangat rendah di negara mereka, tapi selalu harus tetap waspada jika ada cluster dan wabah kecil," sebutnya.

Sementara itu, Tedros sebelumnya memperingatkan dunia bahwa pandemi Corona masih jauh dari usai. "Kebanyakan orang tetap rentan, virus ini masih memiliki banyak ruang untuk bergerak," tegas Tedros dalam press briefing terbaru.

"Kita semua ingin ini berakhir. Kita semua ingin melanjutkan hidup kita. Tapi kenyataan sulitnya adalah ini bahkan belum mendekati akhir. Meskipun banyak negara telah mencapai sejumlah kemajuan secara global, pandemi sebenarnya semakin meningkat," sebutnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads