Wabah Corona di Brasil semakin buas saja. Lonjakan angka kasus Corona bahkan mencapai ratusan ribu. Demonstrasi terhadap Presiden Brasil Jair Bolsonaro pun meluas.
Brasil mencatat pekan terbaruknya, dengan sedikitnya 259.105 kasus infeksi virus Corona dilaporkan dalam tujuh hari terakhir di negara ini.
Seperti dilansir AFP, Senin (29/6/2020), Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan angka 259.105 kasus Corona dalam waktu hanya tujuh hari, atau hingga Minggu (28/6) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam laporannya, Kementerian Kesehatan mengumumkan bahwa 7.005 orang meninggal akibat virus Corona dalam sepekan terakhir di Brasil. Angka ini tercatat sebagai angka kematian mingguan tertinggi kedua di negara ini. Jumlah kematian mingguan tertinggi di Brasil tercatat sepekan sebelumnya, dengan 7.285 kematian.
Data terbaru dari Johns Hopkins University (JHU) menunjukkan total 1.344.143 kasus Corona tercatat di Brasil, dengan 57.622 kematian.
Dengan angka tersebut, Brasil menempati posisi kedua untuk negara dengan total kasus dan total kematian tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat (AS). Brasil saat ini masih terus berjuang untuk menetapkan strategi dalam menghadapi pandemi Corona.
Angka terbaru ini tercatat ketika para demonstran menggelar aksi di berbagai kota di Brasil, juga digelar di kota-kota lain di dunia seperti Stockholm, London dan Barcelona yang memprotes Presiden Jair Bolsonaro dan caranya menangani pandemi Corona.
Tonton video 'Tembus 10 Juta Kasus Corona di Seluruh Dunia':
Bolsonaro selama ini diketahui meremehkan virus Corona dan menyamakannya dengan 'flu ringan'. Bolsonaro bahkan mengkritik aturan-aturan pembatasan seperti perintah tetap-di-rumah dan panduan social distancing yang diterapkan otoritas negara-negara bagian.
Dia juga menolak kewajiban memakai masker di Brasilia. Bahkan, sampai muncul keputusan hakim yang memerintahkan Bolsonaro memakai masker.
Dalam salah satu aksi protes di pantai Copacabana, Rio de Janeiro, polisi militer menggunakan tameng antihuru-hara dan tongkat untuk memukul mundur para demonstran yang beraksi dengan slogan 'Stop Bolsonaro'. Aksi itu juga memprotes rasisme dan memperingati hari Gay Pride.
Reaksi keras polisi terhadap sekitar 200 demonstran justru menarik lebih banyak orang untuk ikut beraksi, dengan beberapa berteriak: "Keluar, Bolsonaro!"
Di Brasilia, para demonstran memasang 1.000 salib di halaman depan Kongres untuk menghormati korban virus Corona, dengan memasang spanduk bertuliskan 'Bolsonaro, berhenti menyangkal'.
"Brasil mengalami rasa sakit luar biasa, rasa sakit tersembunyi akibat banyaknya kematian yang disebabkan oleh COVID-19," ujar penyelenggara unjuk rasa itu.
Para pakar menyebut jumlah kasus dan kematian di Brasil mungkin lebih tinggi dari data resmi pemerintah. Pekan ini, Kementerian Kesehatan mulai memeriksa seluruh kasus suspect Corona, namun kurang meluasnya tes Corona masih menjadi persoalan di negara berpenduduk 212 juta jiwa tersebut.
Meskipun penularan virus Corona belum bisa dikendalikan, beberapa otoritas lokal telah membuka kembali perekonomiannya. Rio de Janeiro, kota kedua yang terdampak parah Corona setelah Sao Paulo, telah mengizinkan pertokoan buka kembali dan pertandingan sepakbola digelar.