Iran mengklaim Angkatan Lautnya sukses menguji coba rudal jelajah jenis baru dalam latihan perang di Samudra Hindia bagian utara dan di dekat kawasan Teluk. Rudal-rudal jelajah itu disebut sebagai rudal buatan domestik atau dalam negeri Iran.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (18/6/2020), uji tembak ini dilakukan saat Amerika Serikat (AS) berupaya memperpanjang embargo senjata yang diberlakukan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) terhadap Iran.
Embargo senjata itu akan berakhir pada Oktober mendatang, di bawah kesepakatan nuklir tahun 2015 antara Iran dan negara-negara kekuatan dunia. AS telah menarik diri dari kesepakatan nuklir itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama latihan, rudal-rudal jarak pendek dan jarak jauh jenis pantai-ke-laut dan laut-ke-laut ditembakkan dengan sukses dari pantai dan dari geladak kapal, mengenai target dengan tepat," demikian pernyataan kantor berita Iran, Tasnim News Agency.
Laporan Tasnim News Agency menyebut rudal-rudal jelajah generasi baru yang diuji coba itu memiliki jangkauan 280 kilometer. Uji tembak dilakukan saat Angkatan Laut Iran menggelar latihan di Samudra Hindia bagian utara dan perairan Teluk Oman, yang membentang dekat Selat Hormuz di ujung kawasan Teluk.
Pada April lalu, Iran menyatakan pihaknya telah meningkatkan jangkauan untuk rudal-rudal Angkatan Laut menjadi 700 kilometer.
Para analis militer negara-negara Barat menyebut Iran sering melebih-lebihkan kemampuan persenjataannya. Namun kekhawatiran soal rudal jarak jauh Iran berkontribusi pada keputusan AS untuk keluar dari kesepakatan nuklir Iran tahun 2015. Kesepakatan itu dimaksudkan untuk mengekang ambisi nuklir Iran, dengan imbalan pencabutan sanksi-sanksi ekonomi.
(nvc/ita)