Iran geram dengan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mencoret koalisi militer pimpinan Arab Saudi di Yaman dari daftar hitam kelompok yang melanggar hak anak-anak. Kegeraman ini muncul usai serangan terbaru di Yaman.
Seperti dilansir AFP, Rabu (17/6/2020) sebuah laporan yang baru saja dirilis oleh oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, menyebutkan bahwa koalisi pimpinan Saudi akan dicoret dari "pelanggaran pembunuhan dan cacat, menyusul penurunan signifikan yang berkelanjutan ... karena serangan udara."
Hal ini, jelas Guterres, karena jumlah korban telah turun sejak perjanjian yang ditandatangani pada Maret 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekretariat PBB memberikan izin bebas ke koalisi pimpinan Saudi di #Yaman, meskipun mengakui 100-an anak-anak Yaman terbunuh," kata juru bicara kementerian luar negeri Iran Abbas Mousavi di Twitter.
Arab Saudi dan sekutunya, Amerika Serikat menjadi olok-olok badan internasional, lanjut Mousavi sembari menggunakan tagar "ListOfShame" dan melampirkan foto-foto anak-anak Yaman yang mati.
Koalisi Saudi melakukan intervensi di Yaman pada 2015 untuk mendukung pemerintah melawan pemberontak Houthi yang didukung Iran.
Tonton video '40 Juta Anak di Pakistan Terancam Tak Divaksin Polio':
Saudi dan koalisi telah banyak disalahkan atas korban sipil dalam serangan bom, yang menurut para aktivis hak asasi manusia telah mendorong negara itu terperosok lebih dalam ke krisis.
Daftar pantauan Anak-anak dan Konflik Bersenjata telah mengatakan bahwa koalisi pimpinan Saudi bertanggung jawab atas kematian atau 222 anak-anak yang terluka di Yaman tahun lalu.
Namun utusan Sekretaris Jenderal untuk anak-anak dan konflik bersenjata, Virginia Gamba, mengatakan PBB "tidak mendapat tekanan" dari Arab Saudi dan bahwa penghapusan daftar itu didasarkan pada data.
Pada tahun 2016 koalisi Saudi sempat dimasukkan dalam daftar tahunan, sebelum ancaman oleh Arab Saudi untuk memotong dana untuk program-program PBB.
Tahun berikutnya, setelah Guterres mengambil alih kepemimpinan PBB, koalisi Saudi ditempatkan di sub-bagian dari laporan yang dibuat untuk mereka yang berupaya menghindari kematian anak-anak. Itu tetap ada di 2018 dan 2019.