Australia Bantah Peringatan China ke Siswanya Soal Rasisme

Australia Bantah Peringatan China ke Siswanya Soal Rasisme

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Rabu, 10 Jun 2020 12:03 WIB
Akibat Insiden Rasis, Cina Peringatkan Siswa Sebelum Memilih Studi di Australia
Foto: China peringatkan siswanya agar berhati-hati saat belajar di Australia karena insiden rasisme (DW News)
Sidney -

Pejabat dan Universitas terkemuka di Australia membantah klaim China soal siswa harus "berhati-hati" saat belajar karena kekhawatiran atas insiden rasisme selama pandemi Corona. Australia mengklaim dirinya negara teraman.

Seperti dilansir dari AFP, Rabu (10/6/2020) Menteri Pendidikan Australia Dan Tehan merespons klaim China itu. Dia mengatakan Australia adalah masyarakat multikultural yang menyambut pengunjung internasional.

"Keberhasilan kami dalam meratakan kurva berarti kami adalah salah satu negara teraman di dunia bagi siswa internasional yang akan berbasis di saat ini," katanya dalam pernyataannya, Rabu (10/6).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

"Kami menolak pernyataan China bahwa Australia adalah tujuan yang tidak aman bagi siswa internasional," lanjutnya.

Rasisme terhadap orang Asia dilaporkan telah meningkat selama pandemi. Komisi anti-diskriminasi New South Wales mengatakan contohnya, termasuk orang-orang yang diintimidasi karena mengenakan masker, diludahi dan dilecehkan di depan umum, dan bahasa rasis ditulis di mobil dan properti pribadi.

Sementara itu, Vicki Thomson, kepala eksekutif Universitas dari Delapan Universitas terkemuka di Australia, mengatakan bahwa mereka akan "sangat prihatin" jika peringatan Beijing menghalangi siswa untuk datang ke Australia.

"Kami tidak memiliki bukti yang diberikan kepada kami, bahwa ada masalah diskriminasi rasial yang terjadi di kampus kami, dan saya pikir perlu dicatat bahwa kami tidak memiliki banyak siswa di kampus kami saat ini," katanya.

Thomson menyesalkan bahwa sektor pendidikan ini telah "terjebak di tengah" ketegangan geopolitik.

Universitas-universitas Australia telah menghadapi kerugian besar karena penutupan perbatasan yang tidak terbatas, hal ini membuat mahasiswa asing yang mengeluarkan miliaran dolar per tahun ke sektor ini terkunci.

Pendidikan adalah ekspor terbesar keempat Australia - di belakang bijih besi, batu bara, dan gas alam - dengan lebih dari 500.000 siswa internasional terdaftar tahun lalu. Jumlah siswa ini membawa sekitar 37 miliar dollar Australia ke dalam perekonomian.

Sebelumnya, peringatan Kementerian Pendidikan China dirilis beberapa hari setelah Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China menyarankan warganya agar tidak bepergian ke Australia karena diskriminasi rasial dan kekerasan yang berasal dari merebaknya wabah virus Corona.

Dalam pernyataannya, Kementerian Pendidikan China mengimbau kepada para siswa untuk mempertimbangkan segala risiko dengan baik dan berhati-hati sebelum memilih pergi ke Australia atau kembali ke Australia untuk belajar.

Halaman 2 dari 2
(rdp/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads