Australia Selidiki Serangan 2 Jurnalis oleh Polisi AS Saat Demo George Floyd

Australia Selidiki Serangan 2 Jurnalis oleh Polisi AS Saat Demo George Floyd

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 02 Jun 2020 17:35 WIB
demo george floyd
Ilustrasi (AFP)
Canberra -

Dua jurnalis asal Australia diserang polisi Amerika Serikat (AS) saat meliput unjuk rasa memprotes kematian George Floyd di luar Gedung Putih, Washington DC. Otoritas Australia menyatakan sedang menyelidiki penyerangan itu dan mempertimbangkan untuk mengajukan protes resmi ke AS.

"Kami telah meminta Kedutaan Besar Australia di Washington DC untuk menyelidiki insiden ini," tegas Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne, seperti dilansir AFP, Selasa (2/6/2020).

Pernyataan ini disampaikan Payne setelah dua jurnalis Australia didorong, ditonjok dan dipukul dengan tongkat polisi saat melakukan siaran langsung dari lokasi unjuk rasa di luar Gedung Putih pada Senin (1/6) malam waktu AS.

"Saya ingin mendapatkan saran lebih lanjut soal bagaimana kami akan menyampaikan kekhawatiran kuat Australia terhadap otoritas lokal yang bertanggung jawab di Washington (DC)," ujar Payne kepada wartawan setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan Associated Press menyebut insiden yang menimpa seorang kamerawan dan seorang reporter untuk saluran televisi Channel 7 itu, terekam kamera. Reporter Channel 7, Amelia Brace, menyampaikan laporan langsung bersama kamerawan Tim Meyers di luar Gedung Putih pada Senin (1/6) malam waktu AS.

Laporan Brace itu disiarkan langsung dalam program televisi pagi, Sunrise, pada Channel 7 di Australia. Dalam laporannya, Brace menyebutkan bahwa peluru karet dan gas air mata ditembakkan polisi ke arah demonstran, dan dia menyebut sang kamerawan sempat terkena peluru karet.

ADVERTISEMENT

Beberapa saat kemudian, tayangan langsung dari lokasi menunjukkan polisi membubarkan para demonstran, dan tiba-tiba salah satu polisi berlari mendekat dan menyerang kamerawan, Meyers. Pada saat yang sama, Brace meneriakkan 'Media!' ke arah polisi tersebut.

Para penyiar berita yang melaporkan di studio di Australia terlihat khawatir dengan situasi itu. "Wah, Amelia, Anda baik-baik saja? Atau kamerawan Anda? Polisi baru saja menyerang Amelia dan kamerawan 7 News kami di sana. Dan tampaknya seorang polisi menonjok kamerawan kami," ucap penyiar berita itu dalam tayangan yang terus berlangsung.

Setelah itu, reporter Brace sempat hilang kontak sebentar dengan studio, sebelum dia kembali melanjutkan laporan langsung dari luar Gedung Putih. "Anda mendengar kami berteriak bahwa kami adalah media. Tapi mereka (polisi-red) tidak peduli, mereka tidak pandang bulu saat ini, mereka mengejar kami di jalanan," ucap Brace dalam laporannya.

"Seperti Anda lihat, dan mereka menembakkan peluru karet ke arah semua orang, ada gas air mata dan sekarang kami dikepung polisi. Dan Anda sungguh melihat cara mereka memperlakukan kamerawan saya, Tim, mereka cukup kasar dan mereka tidak peduli siapa yang mereka targetkan saat ini," imbuhnya.

Tidak diketahui pasti apakah kedua jurnalis itu mengalami luka-luka.

Insiden penyerangan jurnalis oleh polisi-polisi AS dilaporkan banyak terjadi selama unjuk rasa memprotes kematian Floyd. Associated Press melaporkan penyerangan serupa juga terjadi di Minneapolis, New York, Chicago, Pittsburgh, Los Angeles, Philadelphia, San Diego, Detroit dan Denver. Polisi-polisi AS dilaporkan tetap menyerang para jurnalis meski mereka menunjukkan kartu pers mereka.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads