Senator AS Disemprot Merica dan Diborgol Polisi Saat Ikut Demo George Floyd

Senator AS Disemprot Merica dan Diborgol Polisi Saat Ikut Demo George Floyd

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 02 Jun 2020 15:34 WIB
A man holds a U.S. flag upside down, a sign of distress, as protesters march down the street during a solidarity rally for George Floyd, Sunday, May 31, 2020, in the Brooklyn borough of New York. Protests were held throughout the city over the death of Floyd, a black man in police custody in Minneapolis who died after being restrained by police officers on Memorial Day. (AP Photo/Wong Maye-E)
Ilustrasi -- Seorang demonstran di New York mengibarkan bendera nasional AS dengan cara terbaik sebagai bentuk protes atas kematian George Floyd (AP Photo/Wong Maye-E)
New York -

Seorang senator negara bagian New York di Amerika Serikat (AS) disemprot merica dan diborgol polisi saat ikut dalam unjuk rasa damai memprotes kematian George Floyd. Senator ini bergabung langsung bersama para demonstran dalam aksinya pada Senin (1/6).

Seperti dilansir CNN, Selasa (2/6/2020), Zellnor Myrie yang merupakan Senator negara bagian New York ini, memutuskan untuk bergabung dalam aksi para demonstran yang disebutnya berlangsung damai di wilayahnya pada Senin (1/6) tengah malam waktu setempat.

"Saya dari Brooklyn. Kebetulan saya mewakili petak besar wilayah Brooklyn bagian tengah dan ketika saya mendengar ada sekelompok orang memprotes kebrutalan polisi, saya memutuskan untuk ikut turun," tutur Myrie.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Myrie menyatakan dirinya bergabung dengan aksi tersebut, tidak hanya untuk menunjukkan solidaritas, tapi juga agar bisa menjadi penghubung antara demonstran dan penegak hukum, mengingat posisinya sebagai pejabat terpilih.

Begitu dia tiba di lokasi, Myrie langsung memberitahu polisi soal keberadaannya. Dia memakai kaos warna hijau neon dengan nama dan jabatannya tertulis jelas. Namun tetap saja, dia terjebak dalam bentrokan antara demonstran dan polisi.

ADVERTISEMENT

"Saat saya mematuhi perintah, mereka (polisi) meminta kami untuk mundur, saya mundur. Berupaya melindungi sejumlah demonstran di belakang saya. Menjadi patuh. Saya mulai dipukul di punggung saya oleh polisi bersepeda. Saya didorong. Akhirnya disemprot merica, dan setelah itu diborgol. Hanya karena saya ada di sana untuk memprotes," tutur Myrie kepada CNN.

Disebutkan Myrie bahwa dibutuhkan beberapa saat bagi aparat penegak hukum untuk menyadari siapa dirinya. Dia akhirnya dilepaskan dan mendapat penanganan medis. Namun, Myrie menyebut bahwa perlakuan berbeda didapatnya karena jabatannya.

"Jika saya tidak memiliki keistimewaan jabatan, saya akan berada dalam sistem dan diproses (hukum), seperti kebanyakan demonstran lainnya," tandasnya.

'Kerusuhan Tidak akan Membawa George Floyd Kembali':

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads