Rusia akan menggelar parade militer besar-besaran di Moskow pada 24 Juni mendatang, setelah sempat ditunda akibat pandemi virus Corona (COVID-19). Undangan akan dikirimkan ulang kepada para pemimpin dunia, termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron.
"Undangan akan dikirim ulang ke semua tamu, termasuk Presiden Prancis," kata Alexei Paramonov, kepala departemen Kementerian Eropa kepada kantor berita RIA Novosti, seperti yang dilansir AFP, Kamis (28/5).
Untuk diketahui, Presiden Vladimir Putin pada hari Selasa (26/5) lalu mengumumkan bahwa parade tahunan Hari Kemenangan 9 Mei akan digelar pada bulan Juni. Sedianya acara ini digelar pada Mei lalu, namun ditunda untuk mencegah penyebaran virus Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan dimungkinkan untuk menjadwalkan ulang acara tersebut karena Rusia telah melewati puncak pandemi Corona.
Tanggal 24 Juni mendatang adalah 75 tahun setelah parade kemenangan pertama di Lapangan Merah, setelah Jerman menyerah kepada komandan Soviet pada 9 Mei.
Penundaan acara massal itu merupakan pukulan telak bagi Putin, yang berharap mengumpulkan para pemimpin dunia untuk menyaksikan ribuan pasukan berbaris di Lapangan Merah guna merayakan 75 tahun sejak kekalahan Nazi Jerman.
Pemimpin China Xi Jinping dan Presiden Macron dari Prancis adalah beberapa tamu undangan penting yang tadinya diundang dalam parade yang dijadwalkan Mei lalu. Undangan juga sebelumnya dikirim ke para pemimpin dunia lainnya termasuk Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Setelah memuncak pada pertengahan Mei, dengan lebih dari 11.000 kasus baru virus Corona per hari, jumlah kasus harian di Rusia telah turun di bawah 9.000.
Negara Beruang Merah ini memiliki jumlah kasus tertinggi ketiga di dunia, yakni mencapai 379.051 kasus. Berada di bawah AS dan Brasil.