.webp)
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia telah melewati puncak pandemi Corona (COVID-19). Dia pun memerintahkan parade kemenangan Perang Dunia II yang ditunda akan diadakan bulan depan.
"Menurut para ahli, puncak itu dapat dianggap telah lewat," kata Putin kepada Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, seperti dilansir AFP, Selasa (26/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga memerintahkan untuk memulai persiapan parade yang menandai 75 tahun sejak kekalahan Nazi Jerman.
"Kami akan melakukannya pada 24 Juni, hari parade pemenang sejarah yang legendaris berlangsung pada 1945," ujar Putin.
Putin terpaksa menunda parade besar-besaran 9 Mei pada pertengahan April karena mempertimbangkan risiko pandemi Corona.
Presiden Putin mengatakan pada Selasa (26/5) bahwa situasi Rusia kini sudah stabil, tetapi menekankan bahwa semua tindakan pencegahan harus dilakukan ketika hendak mengadakan parade Lapangan Merah tahunan bulan depan.
Dia menambahkan, acara populer lainnya yang biasanya diadakan pada 9 Mei - prosesi Resimen Abadi yang melihat orang Rusia di seluruh negeri membawa potret keluarga yang meninggal dalam Perang Dunia II - akan diadakan pada 26 Juli.
Pangkalan angkatan laut Rusia juga akan mengadakan parade angkatan laut tradisional hari itu. Penundaan parade Hari Kemenangan merupakan pukulan telak bagi presiden Rusia berusia 67 tahun itu, yang berharap mengumpulkan para pemimpin dunia untuk menyaksikan ribuan pasukan berbaris di Lapangan Merah.
Pandemik Corona juga memaksa Putin untuk membatalkan pemungutan suara kunci pada bulan April mengenai reformasi konstitusional, yang akan membuka jalan baginya untuk mempertahankan kekuasaan sampai tahun 2036.
Pada hari Senin (25/5), Putin membuat penampilan yang langka di Kremlin setelah bekerja dari kediaman Novo-Ogaryovo di luar Moskow selama beberapa minggu terakhir.
Rusia pada hari Selasa (26/5) mencatat angka kematian Corona harian tertinggi mencapai 174. Sementara itu, lebih dari 12.000 orang juga telah pulih selama 24 jam terakhir.
Rusia telah melaporkan total 362.342 kasus Corona, jumlah tertinggi ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Brasil.
