Hampir semua dari 1.081 pelaut atau awak kapal induk Prancis, Charles de Gaulle, yang terinfeksi virus Corona (COVID-19) dinyatakan telah sembuh dan dibebaskan dari karantina atau rumah sakit. Nyaris separuh dari total seluruh awak kapal induk itu positif terinfeksi virus Corona beberapa waktu terakhir.
"Hanya ada dua pelaut yang tersisa di rumah sakit," ujar juru bicara Angkatan Laut Prancis, Eric Lavault, seperti dilansir AFP, Selasa (5/5/2020).
Lavault menyebut salah satu pelaut masih dirawat di Unit Perawatan Intensif (ICU) dan satu lainnya ada di bawah observasi rumah sakit. Sekitar 18 pelaut lainnya masih menjalani karantina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini berarti 98 persen kasus positif dari kelompok Angkatan Laut telah sembuh," sebut Lavault dalam pernyataannya.
Sebanyak 1.081 awak -- nyaris separuh -- dari total 2.300 awak yang ada di kapal induk Charles de Gaulle, dinyatakan positif terinfeksi virus Corona. Penyebaran virus Corona terjadi saat kapal induk itu sedang berlayar di laut.
Akibatnya, kapal induk itu kembali ke asalnya sekitar 10 hari lebih awal usai dikerahkan dalam misi ke Atlantik bulan lalu. Kapal induk itu berlayar kembali ke Prancis setelah beberapa awak menunjukkan gejala virus Corona.
Munculnya kasus virus Corona di dalam kapal induk Charles de Gaulle memicu pertanyaan di Prancis, dengan pertanyaan-pertanyaan muncul soal bagaimana awalnya virus Corona bisa masuk ke dalam kapal. Militer Prancis kini meyakini bahwa virus Corona mulai menyebar saat kapal berlabuh di kota pelabuhan Brest di Belarus pada pertengahan Maret lalu.
Dua penyelidikan, satu oleh otoritas medis dan satu oleh militer, tengah berlangsung untuk mencari tahu awal mulai penyebaran virus Corona di dalam kapal itu.
Prancis Perpanjang Masa Darurat Kesehatan Hingga Juli 2020:
(nvc/ita)