Bagi Reza yang berusia 27 tahun dan memiliki sebuah kios kecil, pembukaan kembali bukanlah keputusan yang 'tepat 100 persen', namun para pedagang harus tetap mencari nafkah karena 'tidak ada orang lain yang akan membantu mereka'.
"Apa yang harus kita takutkan? Kita terlahir sekali, dan kita akan mati suatu saat nanti," ucap seorang pedagang lain bernama Ahmad (67).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah membuka kembali bisnis dengan risiko rendah untuk penularan virus Corona ini diumumkan saat otoritas kesehatan Iran mengumumkan 91 kematian baru. Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour, menyebut jumlah total korban meninggal di Iran kini mencapai 5.209 orang.
Jahanpour juga mengumumkan tambahan 1.294 kasus dalam sehari, yang menjadikan total kasus virus Corona di Iran kini mencapai 83.505 kasus. Lebih lanjut, Jahanpour mengimbau warga tetap waspada.
"Dengan sejumlah bisnis dibuka kembali dan pergerakan meningkat, mengamati protokol kesehatan dan social distancing menjadi lebih diperlukan," tegasnya. "Ini tidak berarti kita boleh tidak berhati-hati, tapi sebaliknya," imbuh Jahanpour.
Ditambahkan Jahanpour bahwa jumlah pasien virus Corona yang sembuh kini mencapai 59.273 orang. Sekitar 3.389 pasien lainnya dilaporkan dalam kondisi kritis.
(nvc/ita)