Trump Batal Lockdown New York, Kematian Akibat Corona di AS Tembus 2.000

Trump Batal Lockdown New York, Kematian Akibat Corona di AS Tembus 2.000

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Minggu, 29 Mar 2020 12:49 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memprediksi kasus corona di AS akan berakhir pada bulan Juli. Kok bisa?
Presiden AS Donald Trump (Foto: AP Photo)

Sejak virus pertama kali muncul di Amerika Serikat pada akhir Januari, Trump telah bimbang antara mengecilkan risiko infeksi atau mendesak Amerika untuk mengambil langkah-langkah untuk memperlambat penyebarannya.

Pada Sabtu (28/3) sore, Trump mengatakan bahwa ia mungkin akan memberlakukan larangan perjalanan masuk dan keluar dari New York dan sebagian New Jersey dan Connecticut yang menjadi pusat episentrum di AS. Hal itu dilakukan untuk melindungi negara-negara lain yang belum menanggung beban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ide Trump itu pun mendapat kritikan. Gagasan itu dinilai tak bisa dilakukan dan akan menyebabkan kekacauan di wilayah yang berfungsi sebagai mesin ekonomi Amerika Serikat bagian timur itu.

"Jika Anda mulai membentengi daerah-daerah di seluruh negeri itu akan benar-benar aneh, kontra-produktif, anti-Amerika," kata Gubernur New York Andrew Cuomo di CNN.

ADVERTISEMENT

Beberapa jam kemudian, Trump membatalkan idenya, dengan mengatakan ia akan meminta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS untuk mengeluarkan "strong travel advisory" yang akan dikelola oleh gubernur tiga negara bagian.


(mae/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads