Pemerintah Belanda menginstruksikan penutupan toko demi menghindari penyebaran wabah virus Corona (COVID-19). Belanda merupakan salah satu negara di benua Eropa yang melegalkan pemakaian ganja.
Lantas apa yang dilakukan sejumlah warga Belanda dengan instruksi dari pemerintah yang menutup toko? Sejumlah warga Belanda dengan santai alias 'santuy' antre membeli ganja di kedai kopi untuk menjaga ketersediaan ganja di rumahnya.
Di tengah masyarakat yang panik terhadap penyebaran virus Corona dan lockdown, sejumlah warga di Belanda mengantre membeli ganja. Mereka ingin tetap bisa rileks selama masa isolasi virus Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemandangan tersebut terjadi di salah satu kedai di Belanda. Dilansir France24, Selasa (17/3/2020), para penghisap ganja ingin tetap tenang dan rela antre untuk membeli ganja pada Minggu. Banyak pelanggan ganja itu berbaris sebelum toko tutup. Mereka ingin menyimpan stok ganja selama lockdown berlangsung.
Sebuah kedai kopi terkenal di Amsterdam, telah menjadi salah satu potret yang terkenal di Belanda selain klub seks di distrik red light (lampu merah). Mereka diperintahkan untuk tutup pada pukul 18.00 waktu setempat bersama dengan semua bar dan restoran.
"Untuk mungkin selama 2 bulan ke depan, kita tidak bisa mendapatkan ganja. Jadi sepertinya akan baik bila kita menyimpan beberapa stok di rumah," ujar Jonathan, salah satu pembeli ganja di Point Coffee Shop, di Hague.
Antrean kemudian bertambah terus setelah Menteri Kesehatan dan Pendidikan Belanda dalam konferensi pers mengumumkan penutupan banyak bisnis, bersama dengan semua sekolah di Belanda.
Panic buying juga terjadi di sejumlah kedai kopi lain di Amsterdam dan Utrecht.
Ganja secara teknis memang legal di Belanda. Antrean untuk membeli ganja terjadi meski Menteri Kesehatan Bruno Bruins memerintahkan untuk tidak menimbun barang tersebut.
Seperti diketahui, sejumlah negara di Eropa sudah mengambil tindakan untuk memerangi virus Corona. Lockdown pun menjadi salah satu pilihan para pimpinan negara untuk memutus rantai virus ini di negara mereka.
Pemain Juventus Blaise Matuidi Positif Corona!:
Negara di Eropa yang memutuskan lockdown itu rata-rata beralasan jumlah warganya yang terkena Corona tiba-tiba meningkat. Berikut ini data negara di Eropa yang memutuskan lockdown karena Corona:
1. Prancis
Otoritas Prancis mengumumkan akan lockdown selama 15 hari. Keputusan ini langsung dibuat oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Warga Prancis diminta tidak ke luar rumah kecuali untuk keperluan belanja. Disebutkan, bila perintah tersebut dilanggar, warga akan diberi hukuman.
Sejumlah acara di Prancis juga akan ditunda untuk mengantisipasi penularan Corona. Salah satunya pemilihan lokal putaran kedua yang sejatinya dijadwalkan pada 22 Maret 2020.
"Sangat membatasi pergerakan setidaknya untuk 15 hari ke depan dan membatasi kontak sosial sebanyak mungkin. Setiap pelanggaran terhadap rezim baru ini akan dihukum," kata Macron seperti dilansir AFP, Selasa (17/3/202).
Diketahui, saat ini dilaporkan lebih dari 5.400 kasus virus Corona di Prancis, dengan kematian mencapai 127 kasus.
2. Italia
Pemerintah Italia juga memutuskan melakukan lockdown di sejumlah wilayah imbas Corona. Ada belasan wilayah yang di-lockdown pemerintah Italia.
Belasan wilayah yang di-lockdown adalah Lombardia, Veneto (Provinsi Venezia, Padova, Treviso), Emillia Romagna (Provinsi Modena, Parma, Piacenza, Reggio Emilia, Rimini), Piemonte (Provinsi Alessandria, Asti, Novara, Verbano, Vercelli), dan Marche (Provinsi Pesaro-Urbino). Wilayah-wilayah itu diisolasi untuk mengendalikan penyebaran virus Corona (COVID-19).
Beberapa pusat kota atau wisata juga sudah sepi seperti kota mati. Mereka juga mengimbau warganya tidak ke luar rumah dan berinteraksi dengan warga lain guna mengantisipasi pandemi Corona di Italia.
Jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di Italia telah melampaui 12.000 orang. Salah satu warga Italia yang terkena Corona adalah pemain klub sepak bola Juventus, Daniele Rugani.
3. Denmark
Denmark negara di benua Eropa juga turu yang dikunci gara-gara virus Corona. Denmark menyusul Italia yang sudah terlebih dahulu diisolasi.
Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen secara resmi mengumumkan lockdown terkait mewabahnya virus Corona. Semua TK, sekolah, dan universitas di Denmark tutup selama 2 minggu.
Pemerintah Denmark melarang kegiatan mengumpulkan massa dengan jumlah lebih dari 100 orang. Keputusan tersebut diambil setelah dilaporkan 442 kasus positif virus Corona baru di Denmark selama pekan ini.
4. Irlandia
Irlandia mengumumkan lockdown pada 12 Maret 2020. Otoritas Irlandia meminta warganya tetap berada di rumah dan menghindari aktivitas luar berlebih.
Sejumlah tempat, seperti lembaga pendidikan, sekolah, dan lembaga budaya, juga ditutup oleh otoritas Irlandia.
5. Polandia
Polandia mengumumkan lockdown untuk sementara waktu guna mencegah penyebaran virus Corona di negaranya. Otoritas Polandia menutup seluruh akses untuk WNA yang masuk ke Polandia.
Data terakhir, tercatat Polandia menangani 125 pasien positif Corona.
6. Spanyol
Pemerintah otonomi Catalonia di Spanyol memberlakukan lockdown regional terhadap empat kota sekaligus dalam upaya mencegah penyebaran virus Corona. Langkah ini diambil setelah jumlah kasus di Spanyol melonjak tinggi.
Empat kota yang di-lockdown terkait virus Corona adalah Igualada, Vilanova del Cami, Santa Margarida de Montbui, dan Odena. Sekitar 70 ribu orang yang tinggal di empat kota itu terdampak langkah tegas yang diberlakukan mulai Kamis (12/3) malam waktu setempat.