Otoritas Italia yang sedang memberlakukan lockdown secara nasional, memutuskan untuk menutup seluruh toko di wilayahnya kecuali apotek dan toko makanan. Keputusan ini diambil seiring bertambahnya jumlah kasus virus Corona di Italia yang kini melebihi 12 ribu orang dengan korban meninggal melampaui 800 orang.
Seperti dilansir AFP, Kamis (12/3/2020), Perdana Menteri (PM) Italia, Giuseppe Conte, mengumumkan langkah terbaru ini setelah memberlakukan lockdown atau karantina terhadap seluruh wilayahnya yang berpenduduk 60 juta orang sejak awal pekan ini.
Dalam pengumuman terbaru yang disampaikan Rabu (11/3) waktu setempat, PM Conte menyebut keputusan untuk menutup nyaris seluruh toko di wilayah Italia ini akan berlangsung sedikitnya selama dua pekan ke depan.
"Seluruh toko akan ditutup, kecuali untuk kebutuhan dasar, seperti apotek dan toko makanan," ucap PM Conte.
"Bar, pub, restoran, layanan penata rambut (salon) dan kantin akan ditutup. Pengantaran ke rumah diperbolehkan," imbuhnya. "Tidak perlu bergegas untuk membeli bahan makanan," tegas PM Conte dalam pernyataannya.
Warga Italia tengah mengalami pembatasan yang ketat yang perlahan menggerogoti kehidupan sehari-hari mereka. Larangan keras terhadap digelarnya pertemuan umum dan aktivitas perjalanan berdampak pada kosongnya jalanan setempat.
"Terima kasih kepada seluruh warga Italia yang melakukan pengorbanan. Kita membuktikan diri sebagai bangsa yang hebat," ujar PM Conte.