Anwar Ibrahim Sebut Ada Pengkhianatan Sebelum Mahathir Mundur
Berbagai spekulasi muncul setelah Mahathir mengajukan pengunduran diri. Pengunduran diri dilakukan Mahathir setelah Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) yang menaunginya memutuskan keluar dari koalisi pemerintahan Pakatan Harapan (PH) yang berkuasa.
Disebutkan bahwa PPBM akan membentuk pemerintahan baru tanpa Anwar Ibrahim. Rencana keluarnya PPBM dari koalisi PH itu memicu spekulasi bahwa partai yang menaungi Mahathir itu akan bergabung dengan mantan musuhnya untuk membentuk pemerintahan baru dan menghalangi Anwar Ibrahim untuk menempati kursi PM Malaysia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui bahwa PPBM membentuk koalisi bersama Partai Keadilan Rakyat (PKR) yang dipimpin Anwar, juga dengan Partai Tindakan Demokratis (DAP) dan Partai Amanah dalam pemilu 2018 untuk melengserkan koalisi Barisan Nasional yang dipimpin UMNO, yang saat itu diketuai eks PM Najib Razak.
Manuver politik itu akan memampukan Mahathir tetap dalam kekuasaan dan menghalangi Anwar untuk menjabat PM Malaysia, mengulang kembali permusuhan lama beberapa dekade lalu. Diketahui bahwa saat Mahathir menjabat PM Malaysia beberapa tahun lalu, Anwar yang menjabat Wakil PM dilengserkan dari kursinya dengan tudingan kasus korupsi dan sodomi. Mahathir dan Anwar sepakat membentuk koalisi dalam pemilu Mei 2018 untuk melengserkan Najib.
Hubungan antara Mahathir dan Anwar diwarnai gejolak, dengan Mahathir menolak untuk menetapkan tanggal penyerahan kekuasaan kepada Anwar meskipun ada kesepakatan pra-pemilu untuk hal tersebut.
Pada Minggu (23/2) malam, Anwar mengonfirmasi adanya upaya dari beberapa anggota Partai PPBM dan 'sejumlah pengkhianat' dari partainya sendiri, PKR, untuk membentuk pemerintahan baru. Namun demikian, Anwar menekankan saat itu bahwa situasinya masih cair.
Diketahui bahwa Wakil Ketua PKR, Azmin Ali, yang juga menjabat Menteri Perekonomian Malaysia bersama Ketua PPBM, Muhyiddin Yassin, yang juga menjabat Menteri Dalam Negeri, merapatkan barisan dengan sejumlah ketua partai oposisi. Keduanya diketahui menggelar rapat dengan oposisi di sebuah hotel di pinggiran Kuala Lumpur pada Minggu (23/2) waktu setempat.