Menurut sumber tersebut, masalah baru ditemukan pihak Boeing saat melakukan 'pengkajian teknis' pekan lalu. Sumber ini juga mengungkapkan bahwa pihak Boeing menyebut masalah itu sebagai masalah 'minor' atau kecil dan menyatakan bahwa masalah ini tidak seharusnya menunda kembalinya 737 MAX pada layanan.
Disebutkan juga oleh sumber tersebut bahwa persoalan semacam ini biasanya ditemukan saat mendekati akhir proses pengembangan software, yang mengisyaratkan Boeing hampir menyelesaikan proses pembaruan software pada 737 MAX.
Diketahui bahwa Boeing sedang memprogram kembali (rewriting) software 737 MAX yang berkontribusi dalam dua tragedi Lion Air JT 610 dan Ethiopian Airlines ET 302 yang menewaskan total 346 orang. Perbaikan fokus pada sistem anti-stall penerbangan, MCAS, yang dilaporkan berperan besar pada dua kecelakaan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain harus menyelesaikan paket software, Boeing juga masih harus melakukan satu atau lebih banyak latihan penerbangan dengan para pakar FAA dan membawa para pilot berbagai maskapai untuk menguji coba perubahan yang dilakukan pada 737 MAX.
Boeing 737 MAX di-grounded secara global sejak Maret 2019. Sebelum pesawat itu kembali mengudara, otoritas penerbangan sipil harus menentukan jenis pelatihan apa saja yang diperlukan oleh para pilot 737 MAX dan menjadwalkan uji penerbangan.
(nvc/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini