Teman Reynhard yang tidak menyadari tindak kejahatan itu, menjawab dengan: "Hahahahaha. Selalu saja ada yang baru."
Si teman ini tampak terkesan dengan Reynhard yang selalu bisa berkencan dengan pria heteroseksual. "Kamu selalu bersama pria straight yang berbeda setiap minggu," tulis teman Reynhard.
Atas komentar itu, Reynhard menjawab dengan: "Black Magic."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku tahu. Aku ingin minta formulanya," jawab temannya yang lain.
Reynhard menjawab kembali dengan santai, yang memelesetkan lirik lagu girl grup Inggris, Little Mix, berjudul 'Black Magic'. "Minumlah racun rahasiaku, aku akan membuatmu jatuh cinta," jawab Reynhard. "Satu tetes seharusnya cukup," imbuhnya.
Jaksa Iain Simkin, yang menangani seluruh empat persidangan kasus Reynhard, menyebut pesan-pesan dalam grup WhatsApp itu 'menyesakkan'.
"Dia mengakui di sana, apa yang dia lakukan. Dia membanggakannya," sebut jaksa Simkin dalam persidangan."Sungguh menyesakkan bahwa tidak hanya dia melakukan tindak pidana ini dan merekamnya, dia membanggakan tindakannya," imbuhnya.
Dalam percakapan lainnya, Reynhard selalu membanggakan kepada teman-temannya soal pria-pria yang tidur dengannya. Dia juga mengungkapkan latar belakang para korbannya, yang selalu diklaimnya sebagai pria yang ditemuinya di kelab malam dan bersedia tidur dengannya secara sadar.
Teman-teman Reynhard terkejut bukan main saat polisi mengungkap tindak kejahatannya. "Dia sangat disukai dan dianggap baik oleh teman-temannya. Mereka semuanya sangat terkejut saat dia dituduh atas pemerkosaan dan kemudian divonis bersalah atas pemerkosaan," sebut Inspektur Detektif Zed Ali dari Kepolisian Manchester.
Dalam sidang, Reynhard mengklaim korban-korban secara sadar berhubungan intim dengannya, dan setuju untuk direkam serta disebut bersedia ikut dalam permainan fantasi seks. Jaksa menyebut klaim itu omong kosong dan juri persidangan sepakat dengan argumen jaksa.
(nvc/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini