Eks Polisi Malaysia Mengaku Disuruh Najib Razak Untuk Bunuh Model Mongolia

Eks Polisi Malaysia Mengaku Disuruh Najib Razak Untuk Bunuh Model Mongolia

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 17 Des 2019 11:07 WIB
Altantuya Shariibuu (thestar.com.my)

Menurut Azilah, saat dirinya bertanya soal tujuan menghancurkan mata-mata asing dengan peledak, DPM atau Najib menjawab: "Musnahkan jasad mata-mata asing dengan alat peledak untuk menghilangkan jejak. Peledak bisa didapatkan dari gudang UTK."

Pernyataan sepanjang 17 halaman itu ditulis dalam bahasa Melayu dan diajukan oleh pengacara Azilah, J Kuldeep Kumar, pada 17 Oktober lalu sebagai bagian dari permohonan pengkajian kepada Pengadilan Federal Malaysia. Pengadilan telah menetapkan Selasa (17/12) ini sebagai pembahasan kasus.

Dalam pernyataannya, Azilah menjelaskan secara detail sejak momen dirinya dibawa ke kediaman Najib di Seri Kenangan, Pekan, hingga saat dia diperintahkan untuk melakukan 'tugas rahasia terkait keamanan negara'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Disebutkan Azilah bahwa operasi pembunuhan Alantuya hanya diketahui oleh sekelompok kecil, termasuk ajudan Najib saat itu, Musa Safri dan penasihat khusus Najiba, Abdul Razak Baginda, serta Sirul sebagai eksekutor lain yang membantu Azilah.

Menurut Azilah, Najib dan Abdul Razak menyebut Altantuya sebagai sosok yang 'pandai bicara dan licik yang akan berbohong bahwa dia hamil'. Disebutkan juga oleh Azilah bahwa Abdul Razak sempat menuturkan bahwa Altantuya tahu informasi detail soal aset keamanan Malaysia, soal hubungan pribadi antara Najib dan Abdul Razak dengan Altantuya.

Ditambahkan Azilah bahwa Najib memberikan 'uang hari raya' sebesar 300 Ringgit (kini setara Rp 1 juta) usai Altantuya dibunuh. Najib, sebut Azilah, juga berkali-kali menyatakan jaminan bahwa semuanya akan baik-baik saja karena Azilah menjalankan tugas negara. Dalam kasus ini, Najib dan Abdul Razak dilepaskan dari jerat hukum, sementara Azilah dan Sirul divonis mati pada tahun 2009 lalu.

Kepolisian Malaysia dalam tanggapannya menyatakan belum melihat pernyataan Azilah. "Oleh karena itu, kita harus memeriksa keasliannya. Kita akan memutuskan tindakan lebih lanjut setelah SD (pernyataan Azilah) diperiksa," tegas Direktur Divisi Investigasi Kriminal (CID) pada Kepolisian Malaysia, Huzir Mohamed.


(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads