Tim SMASS tidak menemukan bukti bahwa sampah lautan sebanyak itu mempengaruhi usus si paus sperma.
"Binatang itu tidak dalam kondisi yang sangat buruk, dan walaupun sangat masuk akal bahwa sejumlah besar sampah ini menjadi faktor dalam terdamparnya paus ini, kami sebenarnya tidak bisa menemukan bukti bahwa ini telah mempengaruhi atau menyumbat ususnya," tegas SMASS dalam pernyataannya.
"Jumlah plastik di dalam perut paus ini tetap mengerikan," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampah itu membahayakan pencernaan dan sekali lagi menunjukkan bahaya yang diberikan sampah laut dan perlengkapan memancing yang hilang atau dibuang kepada kehidupan satwa laut," sebut SMASS.
Tim SMASS menyatakan keyakinan bahwa sampah-sampah laut itu bisa berasal dari daratan dan aktivitas memancing di lautan. SMASS menyatakan pihaknya sedang menyelidiki kenapa dan bagaimana bisa ada banyak sampah lautan berakhir di dalam perut paus tersebut.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini