Sebelumnya pada Selasa (26/11) waktu setempat, musuh Iran, Amerika Serikat menyatakan bahwa pihaknya telah menerima ribuan pesan dari negara republik Islam itu tentang aksi-aksi protes, termasuk foto dan video, setelah mengeluarkan permohonan bagi mereka untuk menentang pembatasan internet.
"Kami telah menerima hingga saat ini hampir 20.000 pesan, video, gambar, catatan pelanggaran rezim melalui layanan pesan Telegram," ujar Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, merujuk pada aplikasi terenkripsi.
Kerusuhan itu, dipicu oleh kenaikan tajam dalam harga bensin, terjadi setelah satu setengah tahun sanksi-sanksi yang dijatuhkan oleh Presiden Donald Trump, yang dimaksudkan untuk menahan peran regional Iran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini