Selama pengepungan itu, demonstran memukul mundur petugas kepolisian dengan rentetan bom molotov, panah dan batu. Polisi pun mengancam akan menggunakan peluru tajam untuk meredam demonstran. Colville kemudian menyuarakan kekhawatirannya terhadap kekerasan ekstrem yang digunakan oleh demonstran anti-pemerintah itu.
"Kami sangat prihatin dengan meningkatnya kekerasan oleh kelompok-kelompok anak muda yang terlibat dalam protes yang menunjukkan kemarahan mereka. ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tindakan yang mengarah pada kekerasan ekstrim, termasuk terhadap kepolisian, oleh beberapa massa yang terlibat aksi unjuk rasa, tidak bisa ditolerir," kata Colville.
"Kami akan menyuarakan kepada semua yang terlibat dalam protes untuk meninggalkan dan mengutuk penggunaan kekerasan," ujarnya.
Colville kemudian mendesak pihak yang berwenang untuk membangun ruang dialog. "Supaya menemukan solusi damai atas sejumlah keluhan yang diajukan oleh warga Hong Kong," ujar Conville.
(lir/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini