Abdul tampaknya akan memilih jalan damai bersama massa, yang menuntut agar dia mundur, dengan mengatakan bahwa protes adalah mesin sah dari perubahan politik. Pada saat yang sama dia mendesak para demonstran untuk tidak mengganggu kehidupan normal Iraq yang telah dilanda penurunan di tingkat ekonomi selama berminggu-minggu karena kerusuhan.
"Protes telah membantu dan akan membantu menekan kelompok politik, pemerintah, untuk mereformasi dan menerima perubahan. Namun protes yang terus-menerus harus memungkinkan untuk kembali ke kehidupan normal, yang akan mengarah pada tuntutan yang sah terpenuhi," kata Abdul Mahdi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abdul Mahdi juga berjanji akan mengembalikan senjata kepada mereka yang dituduh menembak demonstran, itu pun, jika investigasi telah selesai dilakukan oleh pihak kepolisian. Selain itu, Perdana Menteri, yang mengumumkan serangkaian reformasi selama gelombang pertama protes bulan lalu, mengatakan reformasi pemilihan baru akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang. Namun, informasi ini belum bisa dipastikan kebenarannya.
Diketahui, puluhan ribu orang telah melakukan protes di seluruh negeri sejak 1 Oktober. Pasukan keamanan menggunakan kekuatan mematikan untuk mencoba memadamkan kerusuhan. Para demonstran menuntut perombakan sistem politik dan mengkritik korupsi di kelas penguasa yang telah mendominasi negara itu sejak penggulingan Saddam Hussein yang dipimpin AS pada 2003.
(zap/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini