Buntut Demo Besar-besaran di Lebanon, PM Hariri Mundur

Buntut Demo Besar-besaran di Lebanon, PM Hariri Mundur

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Rabu, 30 Okt 2019 01:06 WIB
Foto: PM Lebanon Saad al-Hariri (REUTERS/Mohamed Azakir)
Jakarta - Perdana Menteri Lebanon, Saad Al-Hariri, mengundurkan diri dari jabatannya. Dia merasa gagal dalam menyelesaikan krisis ekonomi yang disuarakan oleh para pengunjuk rasa di negaranya.

Dilansir Reuters, Rabu (30/10/2019), Hariri mundur pada Selasa waktu setempat. Pengunduran diri Hariri ini dinilai mengakibatkan ketegangan politik sehingga mempersulit pembentukan pemerintah baru demi mengatasi krisis ekonomi terburuk di Lebanon sejak perang saudara 1975-1990.


Demonstrasi ini adalah paling serius di jalan-jalan Beirut sejak 2008, ketika para pejuang Hizbullah merebut kendali ibu kota dalam konflik bersenjata. Lebanon dilumpuhkan oleh gelombang protes yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap korupsi kelas politik yang merajalela.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama 13 hari rakyat Lebanon telah menunggu keputusan atas solusi politik untuk mencegah pemunduran ekonomi. Dan saya telah mencoba, selama periode ini untuk menemukan jalan keluar, yang akan digunakan untuk mendengarkan suara rakyat," kata Hariri.

"Sudah saatnya bagi kita untuk mencarikan solusi menghadapi krisis. Kepada semua mitra dalam kehidupan politik, tanggung jawab kita hari ini adalah bagaimana kita melindungi Lebanon dan menghidupkan kembali ekonominya," lanjutnya.



Presiden Michel Aoun, sekutu politik Hizbullah, akan menerima pengunduran diri Hariri dan berkonsultasi untuk membentuk pemerintahan baru. Dia juga akan meminta Hariri untuk berpikir ulang terhadap pengunduran dirinya.

Butuh sembilan bulan untuk membentuk kabinet koalisi Hariri yang mulai menjabat pada Januari lalu. Sementara itu, beberapa demonstran bersumpah untuk tetap turun ke jalan.



Pengunjuk rasa Tarek Hijazi mengatakan pengunduran diri itu adalah langkah pertama dalam membangun negara demokrasi patriotik, di jalan untuk mencapai tuntutan pemberontakan 17 Oktober.

Gejolak ini telah memperburuk krisis ekonomi akut Lebanon hingga menyebabkan kelangkaan mata uang dan melemahnya pound Lebanon. Obligasi pemerintah Lebanon juga jatuh dalam kekacauan.

Halaman 2 dari 2
(lir/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads