39 Jasad Ditemukan di Truk, China Serukan Inggris Jatuhkan Hukuman Berat

39 Jasad Ditemukan di Truk, China Serukan Inggris Jatuhkan Hukuman Berat

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 25 Okt 2019 17:25 WIB
Truk kontainer yang di dalamnya berisi 39 jasad (REUTERS/Peter Nicholls)
Beijing - Otoritas China menyerukan agar Inggris menjatuhkan 'hukuman berat' kepada pihak-pihak yang terlibat dalam kematian 39 orang, yang diyakini semuanya warga negara China, yang jasadnya ditemukan di dalam truk kontainer. Media nasional China sebelumnya menyebut Inggris harus bertanggung jawab atas kasus itu.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (25/10/2019), paramedis dan polisi setempat menemukan 31 jasad pria dan 8 jasad wanita di dalam sebuah truk kontainer berpendingin di area industri di Grays, Essex, yang berjarak 30 kilometer sebelah timur London, pada Rabu (23/10) waktu setempat.


Laporan media-media lokal menyebut puluhan jasad di dalam truk itu merupakan warga China. Namun juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, dalam pernyataannya menyebut Kepolisian Inggris masih melakukan verifikasi dan untuk saat ini belum bisa memverifikasi asal kewarganegaraan puluhan jasad tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami harap agar pihak Inggris bisa sesegera mungkin mengonfirmasi dan memverifikasi identitas para korban, memastikan apa yang terjadi dan menghukum berat para kriminal yang terlibat kasus ini," tegas Hua dalam konferensi pers di Beijing.


Ditegaskan Hua bahwa dari manapun asal para korban, kasus ini merupakan sebuah tragedi besar. Hua menyatakan bahwa komunitas internasional harus memperkuat kerja sama dalam memerangi imigrasi ilegal, dan memperkuat komunikasi serta intelijen untuk mencegah insiden serupa kembali terjadi.

Kedutaan Besar China di London dalam pernyataan terpisah, menegaskan pihaknya telah mengirimkan tim khusus ke Essex untuk berkoordinasi dengan polisi Inggris terkait insiden ini.

Laporan terbaru menyebut autopsi post-mortem, untuk mencari tahu penyebab kematian 39 orang itu, baru dimulai pada Jumat (25/10) waktu setempat. Sedangkan proses identifikasi jasad-jasad ini diperkirakan akan memakan waktu lama.

Sebelumnya surat kabar nasional China, Global Times, dalam editorialnya pada Jumat (25/10) waktu setempat menyatakan tidak mungkin untuk menakar seberapa besar kesalahan para korban dalam tragedi ini.

"Tapi bencana kemanusiaan serius seperti ini pernah terjadi di depan mata warga Inggris dan warga Eropa. Jelas bahwa Inggris dan negara-negara Eropa terkait tidak memenuhi tanggung jawab mereka dalam melindungi orang-orang ini dari kematian seperti itu," tegas Global Times.


Bahkan jika para korban ternyata benar diselundupkan ke wilayah Inggris, sebut Global Times, kematian mereka bukan salah mereka sendiri. "Kami berharap agar Inggris dan negara-negara Eropa akan menjalankan berbagai komitmen mereka terhadap HAM," imbuh surat kabar nasional China itu.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads