Bendera setengah tiang mulai dikibarkan pada Kamis ( 10/10) waktu setempat untuk menandai masa berkabung nasional yang akan berlangsung selama tiga hari.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (11/10/2019), mereka yang tewas selama sepekan kerusuhan di berbagai kota tersebut, telah dinyatakan sebagai "martir" dan keluarga mereka akan menerima kompensasi. Para korban tewas terdiri dari para demonstran dan polisi.
Pekan lalu, aksi-aksi demo antipemerintah pecah di Baghdad, ibu kota Irak dan dengan cepat meluas ke kota-kota di Irak selatan. Pejabat-pejabat Irak menyebut bahwa pihak-pihak mencurigakan telah menyusup ke kalangan para demonstran yang menggelar aksi damai.
Aksi demo yang awalnya damai itu berubah ricuh, setelah pihak-pihak bersenjata dan perusuh masuk ke lokasi. Mereka merusak properti publik dan mencoba masuk ke Zona Hijau di Baghdad -- yang merupakan kawasan tempat berdirinya kantor-kantor pemerintah dan misi-misi diplomatik asing.
Kementerian Dalam Negeri menyatakan bahwa 104 orang, termasuk delapan polisi, tewas dan lebih dari 6.000 orang luka-luka dalam kerusuhan selama aksi-aksi demo berdarah tersebut.
Pejabat-pejabat Irak menyebut bahwa "tangan-tangan jahat" dan "penyusup" berada di balik pembunuhan para demonstran dan polisi dan bertekad untuk melakukan penyelidikan mendalam guna menemukan mereka.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini