Dilansir dari Reuters, Sabtu (5/10/2019), sebanyak 65 orang tewas karena aksi ini. Sementara 190 orang luka-luka per hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, Aksi demo besar-besaran terjadi selama tiga hari berturut-turut di Irak. Demo berdarah yang diikuti ribuan demonstran di Baghdad dan kota-kota lainnya.
Ribuan demonstran kembali turun ke jalan untuk memprotes tingginya korupsi, pengangguran dan buruknya layanan publik di bawah pemerintahan Perdana Menteri Adel Abdel Mahdi.
Sebelumnya, dalam pidato publik pertamanya di layar kaca sejak aksi-aksi demo antipemerintah ini pecah, Abdel Mahdi menyatakan bahwa aksi-aksi tersebut sebagai "pengrusakan negara, seluruh negara" namun dia tidak berkomentar mengenai tuntutan para demonstran.
Abdel Mahdi malah membela pencapaian yang diraih pemerintahnya dan menjanjikan tunjangan bulanan untuk keluarga-keluarga yang membutuhkan, serta meminta waktu untuk menerapkan agenda reformasi yang dijanjikannya tahun lalu.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini