Seperti dilansir media lokal Malaysia, The Star, Jumat (27/9/2019), bangkai gajah kerdil itu ditemukan oleh sekelompok pemancing di Sungai Udin, Dumpas, Tawau, Kota Kinabalu pada Rabu (25/9) waktu setempat. Gajah kerdil betina itu diyakini mati ditembak setelah sebuah lubang besar di bagian punggungnya.
Direktur Departemen Satwa Liar Sabah, Augustine Tuuga, menyatakan pihaknya mengetahui bahwa foto-foto bangkai gajah itu telah beredar luas di media sosial. Ditegaskan Augustine bahwa bangkai gajah kerdil itu akan diautopsi lebih lanjut oleh tim forensik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebuah tim yang terdiri dari dokter hewan dan pakar forensik binatang juga dikerahkan ke sana untuk membantu penyelidikan," imbuhnya.
Augustine menuturkan bahwa pemeriksaan awal menunjukkan gajah yang mati itu merupakan gajah kerdil betina yang berusia remaja. "Soal usia dan kapan gajah itu mati, kami perlu melakukan post-mortem," sebutnya.
![]() |
Lebih lanjut dijelaskan Augustine bahwa penyelidikan akan fokus pada penyebab kematian dan mencari siapa yang bertanggung jawab atas pembunuhan itu.
Foto yang beredar di media sosial menunjukkan seutas tali menjerat bagian leher gajah dan separuh tubuh gajah itu terbenam ke dalam air sungai. Lubang bekas luka tembakan terlihat jelas di punggungnya.
Sedangkan dalam teks yang beredar disebutkan bahwa gajah itu diikat ke sebuah pohon untuk mencegah tersapu arus sungai yang deras. Pesan yang beredar juga menyebut bahwa gajah kerdil itu diikat ke pohon untuk menjadi mangsa bagi buaya.
Otoritas Malaysia didesak untuk mengambil tindakan tegas di balik aksi yang disebut tidak berperikemanusiaan ini.
Halaman 3 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini