Pada Minggu (1/9) waktu setempat, seperti dilansir Reuters, sedikitnya 25 penerbangan di Bandara Internasional Hong Kong dibatalkan setelah para demonstran memblokir ruas jalan dan akses transportasi publik menuju bandara. Aksi ini terjadi setelah polisi menghalangi demonstran menduduki terminal bandara.
Usai meninggalkan bandara, beberapa demonstran yang radikal melakukan vandalisme di stasiun kereta bawah tanah setempat. Mereka merusak pintu putar, memecahkan kamera CCTV dan tiang-tiang lampu di dalam stasiun.
Dalam aksi terbaru pada Senin (2/9) pagi waktu setempat, para demonstran melakukan aksi yang mengganggu layanan kereta bawah tanah Hong Kong. Sejumlah demonstran yang berpakaian serba hitam sengaja berdiri di antara pintu kereta bawah tanah, mencegah pintu itu menutup secara otomatis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Demonstran lainnya dengan sengaja meletakkan payung di tengah-tengah pintu kereta yang menutup. Aksi semacam ini dilakukan di sejumlah stasiun kereta bawah tanah Hong Kong lainnya. Dampaknya, sistem layanan kereta bawah tanah di Hong Kong mengalami penundaan besar-besaran.
Puluhan personel kepolisian antihuru-hara dikerahkan ke stasiun-stasiun bawah tanah untuk mengamankan situasi. Para demonstran berupaya menghindari polisi dengan bergerak secara cepat antara satu stasiun dengan stasiun lainnya.
Laporan Associated Press menyebut bahwa polisi di stasiun Lok Fu memukuli demonstran dengan tongkat dan menangkap satu demonstran di antaranya. Tiga demonstran lainnya ditangkap polisi di stasiun Lai Kong.
Simak Video "Kawal Aksi Demo, 21 Polisi Hong Kong Terluka"
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini