Pemilu Amerika Kembali dalam Bayang-bayang Rusia

Round-Up

Pemilu Amerika Kembali dalam Bayang-bayang Rusia

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 24 Jul 2019 22:06 WIB
Foto: Bendera AS (AFP PHOTO/MARK RALSTON)

Dengan Mueller dijadwalkan untuk memberikan keterangan di hadapan Kongres AS pada Rabu (24/7) waktu setempat soal penyelidikan yang dilakukannya, Trump terus membantah adanya campur tangan Rusia dalam pilpres AS atau soal kemenangannya yang dibantu asing.

Saat bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela KTT G20 di Osaka, Jepang, bulan lalu, Trump melontarkan lelucon soal isu intervensi Rusia dalam pilpres 2016. Ketika duduk di sebelah Putin, Trump berkelar sambil mengacungkan telunjuknya.

"Jangan campuri pemilu, Pak Presiden, jangan campuri," ucap Trump saat itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Untuk diketahui, hubungan AS dan Rusia memburuk beberapa tahun terakhir. Bahkan semakin memburuk setelah Rusia mencaplok Crimea dari Ukraina tahun 2014 dan mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam konflik Suriah. Dalam wawancara terkini, Putin menyebut hubungan kedua negara 'semakin buruk dan buruk'.

Trump sendiri berupaya untuk menjalin kerja sama dengan Putin dalam berbagai isu, termasuk isu Korea Utara (Korut). Pada Jumat (28/6) waktu setempat, Trump menekankan dirinya positif soal hal itu.

"Sungguh kehormatan besar bisa bersama Presiden Putin. Kami memiliki banyak hal untuk dibahas, termasuk perdagangan dan termasuk sejumlah perlucutan senjata," ucap Trump.

(gbr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads