Seperti dilansir Reuters, Rabu (28/11/2018), Lu Guang yang tiga kali menjadi pemenang penghargaan World Press Photo ini awalnya diundang untuk ikut acara fotografi di Urumqi, Xinjiang. Sang istri, Xu Xiaoli, mengungkapkan hilangnya Lu dalam postingan online setelah hilang kontak dengannya.
Perlu diketahui bahwa Lu dan istrinya, Xu, selama ini tinggal di New York City, Amerika Serikat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berupaya mencari informasi, Xu kemudian menghubungi istri dari pihak yang mengundang suaminya ke Xinjiang. Dalam percakapan telepon itu, Xu diberitahu bahwa suaminya dan si pengundang telah 'dibawa' oleh otoritas keamanan setempat.
Pemerintah wilayah Xinjiang belum memberikan komentar terkait laporan ini. Sedangkan juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, menyatakan dirinya tidak tahu-menahu soal kasus ini.
"Dia (Lu-red) pergi sendirian ke Kashgar. Kemudian, baik dia dan temannya dibawa pergi," tutur Xu kepada Reuters.
Ditambahkan Xu bahwa dirinya sama sekali tidak menerima pemberitahuan resmi soal penahanan suaminya dan tidak bisa menghubungi Kepolisian Xinjiang. "Pada 4 Desember merupakan ulang tahun pernikahan kami ke-20. Dia berniat merayakannya bersama," ucap Xu.
"Sejak saat saya hilang kontak dengannya, hari-hari terasa seperti bertahun-tahun," imbuhnya.
Penghargaan yang pernah diterima Lu kebanyakan fokus pada isu lingkungan dan sosial yang sensitif di China, termasuk soal polusi industri, kecanduan narkoba dan orang-orang yang hidup dengan terjangkit AIDS.
(nvc/ita)











































