Fotografer Terkenal China Hilang Saat Berkunjung ke Xinjiang

Fotografer Terkenal China Hilang Saat Berkunjung ke Xinjiang

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 28 Nov 2018 16:48 WIB
Ilustrasi (ebcitizen.com)
Beijing - Seorang fotografer peraih penghargaan dilaporkan menghilang saat berkunjung ke wilayah Xinjiang, China. Muncul kekhawatiran bahwa fotografer ini ditahan oleh otoritas keamanan setempat.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (28/11/2018), Lu Guang yang tiga kali menjadi pemenang penghargaan World Press Photo ini awalnya diundang untuk ikut acara fotografi di Urumqi, Xinjiang. Sang istri, Xu Xiaoli, mengungkapkan hilangnya Lu dalam postingan online setelah hilang kontak dengannya.

Perlu diketahui bahwa Lu dan istrinya, Xu, selama ini tinggal di New York City, Amerika Serikat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dituturkan Xu bahwa suaminya diundang menghadiri acara di Xinjiang pada akhir Oktober lalu. Kemudian pada 3 November lalu, komunikasi antara Xu dan suaminya terputus. Disebutkan Xu bahwa saat itu Lu sedang melakukan perjalanan sendirian ke kota Kashgar. Xu sama sekali tidak mendengar kabar dari suaminya sejak saat itu.


Berupaya mencari informasi, Xu kemudian menghubungi istri dari pihak yang mengundang suaminya ke Xinjiang. Dalam percakapan telepon itu, Xu diberitahu bahwa suaminya dan si pengundang telah 'dibawa' oleh otoritas keamanan setempat.

Pemerintah wilayah Xinjiang belum memberikan komentar terkait laporan ini. Sedangkan juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, menyatakan dirinya tidak tahu-menahu soal kasus ini.

"Dia (Lu-red) pergi sendirian ke Kashgar. Kemudian, baik dia dan temannya dibawa pergi," tutur Xu kepada Reuters.


Ditambahkan Xu bahwa dirinya sama sekali tidak menerima pemberitahuan resmi soal penahanan suaminya dan tidak bisa menghubungi Kepolisian Xinjiang. "Pada 4 Desember merupakan ulang tahun pernikahan kami ke-20. Dia berniat merayakannya bersama," ucap Xu.

"Sejak saat saya hilang kontak dengannya, hari-hari terasa seperti bertahun-tahun," imbuhnya.

Penghargaan yang pernah diterima Lu kebanyakan fokus pada isu lingkungan dan sosial yang sensitif di China, termasuk soal polusi industri, kecanduan narkoba dan orang-orang yang hidup dengan terjangkit AIDS.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads