Harun Yahya Perintahkan Dokternya Lakukan Tes HIV Para 'Kittens'

Harun Yahya Perintahkan Dokternya Lakukan Tes HIV Para 'Kittens'

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 26 Jul 2018 17:27 WIB
Adnan Oktar alias Harun Yahya bersama para 'kittens' (hurriyetdailynews.com)
Istanbul - Para wanita pengikut penulis kontroversial asal Turki, Adnan Oktar alias Harun Yahya, ternyata wajib menjalani tes HIV. Oktar memerintahkan dokter pribadinya untuk melakukan tes HIV terhadap para wanita yang dipanggilnya 'kittens' itu.

Dilaporkan media lokal Turki, Yeni Asir dan dilansir Hurriyet Daily News, Kamis (26/7/2018), kediaman dan kantor Dr Muhammed Cihat Gundogdu, yang merupakan dokter pribadi Oktar, ikut digeledah polisi Turki dalam operasi besar-besaran pada 11 Juli lalu.

Oktar bersama lebih dari 100 orang pengikutnya, termasuk para 'kittens' ditangkap dalam penggerebekan itu. Tidak diketahui pasti apakah Dr Muhammed Cihat Gundogdu ikut ditangkap. Oktar dilaporkan memberi kode nama 'Dr Mengele' bagi Dr Muhammed Cihat Gundogdu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Namun laporan Yeni Asir menyebut peralatan untuk tes HIV dan hepatitis, poligraf, mikrofon penganalisis suara dan perlengkapan medis canggih disita dalam penggeledahan di rumah dan kantor Dr Mengele.

Sumber kepolisian Turki menyebut dua wanita pengikut Oktar diajari untuk menggunakan alat-alat itu. "Untuk mengetes kelayakan kandidat kittens," sebut sumber kepolisian itu.

Sebelum ditangkap, Oktar menjadi pembawa acara sejumlah program pada saluran televisi miliknya sendiri, A9. Dalam program-program itu, Oktar membahas soal nilai-nilai ajaran Islam sambil terkadang menari dengan wanita-wanita muda berpakaian seksi yang dipanggilnya 'kittens' dan menyanyi dengan pria-pria muda yang disebutnya 'lions'.


Pada Rabu (25/7) kemarin, Kepolisian Turki memamerkan lebih dari 70 pistol dan 23 pucuk senapan yang disita dari kediaman Oktar juga para pengikutnya. Oktar bersama para pengikutnya dijerat lebih dari 30 dakwaan pidana oleh otoritas Turki, mulai dari membentuk geng kriminal, melakukan penipuan, pengemplangan pajak hingga serangan seksual.

Oktar menyangkal seluruh dakwaan dan menyatakan dirinya tidak bersalah. Dia bahkan mengklaim menjadi target 'konspirasi oleh pemerintah bayangan Inggris'. Kepada polisi yang menginterogasinya, Oktar menyebut Ratu Inggris Elizabeth II sengaja meminta kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk menangkap dirinya.

"Ratu Inggris mengirimkan delegasi ke Presiden (Erdogan-red) untuk secara baik-baik meminta sebuah operasi menargetkan Adnan Oktar," cetus Oktar tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads