Seperti dilansir media lokal Turki, Hurriyet Daily News, Rabu (25/7/2018), kasus ini berawal saat nenek bernama Saadet U ini ditelepon seorang pria yang memperkenalkan diri sebagai polisi Turki. Pria itu menyebut nama sang nenek masuk daftar nama pengikut Oktar yang sedang diburu polisi.
Saadet mengungkapkan kasus yang dialaminya ini kepada televisi swasta Turki, Show TV, pada Selasa (24/7) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui bahwa Oktar memiliki banyak pengikut wanita yang dipanggilnya 'kittens'. Para 'kittens' itu kerap berpakaian seksi dan berdandan menor saat mendampingi Oktar dalam acara televisinya.
Dituturkan Saadet bahwa awalnya dia curiga dengan telepon itu, tapi akhirnya dia percaya bahwa si penelepon adalah polisi setelah dia terhubung dengan nomor hotline Kepolisian Turki, yakni 155.
![]() |
Dalam percakapan telepon itu, Saadet dibujuk oleh pelaku untuk membayar sejumlah uang jika tak ingin ditangkap polisi. Uang yang diminta pelaku mencapai 31 ribu Lira (Rp 91 juta).
"Mereka memberi saya password, yang adalah 'bayrak' dan sebuah alamat. Saya pergi ke alamat itu dengan membawa uang, mengatakan 'bayrak', dan si penipu datang, mengambil tas (berisi uang) dan kabur," tutur Saadet.
Seperti dilansir media lokal Turki lainnya, Daily Sabah, Saadet menyebut uang yang dibawa kabur si penipu itu merupakan tabungannya untuk Naik Haji. Polisi setempat masih memburu pelaku yang berhasil menipu nenek Saadet.
Oktar ditangkap di Istanbul pada 11 Juli lalu. Sekitar 190 orang lainnya yang disebut sebagai pengikut Oktar, termasuk para 'kittens', juga ikut ditangkap dalam sejumlah penggerebekan. Oktar dan para pengikutnya dijerat lebih dari 30 dakwaan pidana oleh otoritas Turki, mulai dari membentuk geng kriminal, melakukan penipuan, pengemplangan pajak hingga serangan seksual.
Sementara itu, sindikat penipu di Turki kerap melakukan aksinya via telepon seperti ini. Biasanya, mereka berusaha memeras uang dari para korban, dengan menuding korban tengah dicari polisi terkait terorisme. Penangkapan Oktar yang menjadi sorotan publik, juga para 'kittens' rupanya menjadi bahan baru bagi sindikat penipu.
Tonton juga 'Harun Yahya dan Kontroversi Perempuan 'kittens'':
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini