Pengusaha Inggris yang Kerap Kritik Putin Ditahan di Spanyol

Pengusaha Inggris yang Kerap Kritik Putin Ditahan di Spanyol

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 31 Mei 2018 16:08 WIB
Bill Browder (Jeff Gilbert for The Telegraph)
Madrid - Seorang pengusaha Inggris, Bill Browder yang juga dikenal sebagai pengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin, sempat ditahan kemudian dibebaskan oleh polisi Spanyol. Surat perintah penahanan Browder terkait pengemplangan pajak yang berasal dari Rusia dinyatakan tidak valid.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (31/5/2018), Browder yang menjabat direktur badan investasi Hermitage Capital Management ini, diketahui memimpin kampanye mengekspose korupsi dan menghukum para pejabat Rusia yang dianggap bertanggung jawab atas kematian Sergei Magnitsky tahun 2009. Magnistky pernah menjadi pengacara Browder.

Pada Desember 2017, pengadilan Rusia menjatuhkan vonis 9 tahun penjara terhadap Browder secara in absentia, setelah dia dinyatakan bersalah secara sengaja menyatakan bangkrut dan melakukan pengemplangan pajak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dalam keterangan via Twitter, Browder menyatakan bahwa Interpol telah menyarankan Kepolisian Spanyol untuk tidak mematuhi red notice Interpol Rusia, yang meminta bantuan untuk mencari lokasi dan menangkap seseorang sebelum diekstradisi.

"Ini keenam kalinya Rusia memanfaatkan Interpol dalam kasus saya," sebut Browder via Twitter usai dia dilepaskan Kepolisian Spanyol di Madrid.

Kepolisian Spanyol dalam pernyataannya telah menegaskan bahwa Browder berada di tahanan polisi untuk 'waktu paling minimum' dan akhirnya dilepaskan karena surat perintah penahanan yang dirilis otoritas Rusia tidak valid. Belum ada komentar dari Rusia terkait hal ini.

Penahanan Browder ini terjadi pada saat yang sama ketika jurnalis Rusia, Arkady Babchenko, yang sempat dilaporkan tewas ditembak di Ukraina, ternyata masih hidup. Babchenko juga dikenal sebagai pengkritik Putin. Dia banyak dikecam politikus Rusia pro-Kremlin atas komentar-komentarnya di media sosial soal pengeboman yang dilakukan Rusia di Aleppo, Suriah juga soal karakterisasi Rusia sebagai agresor Ukraina.


Browder ditangkap saat berada di Madrid, Spanyol, untuk memberi bukti terkait kasus Magnitsky ke jaksa Spanyol bernama Jose Grinda, yang memimpin penyelidikan kejahatan terorganisasi. Bukti itu menunjukkan aliran uang ke Spanyol terkait kasus Magnitsky. Tahun 2008, Magnitsky ditangkap setelah menuding sejumlah pejabat Rusia terlibat penipuan pajak skala besar. Dia meninggal setahun kemudian saat proses persidangan.

Magnitsky meninggal di Rusia usai diduga disiksa dan tidak diberi perawatan medis. Kematian Magnitsky memicu perselisihan sengit antara Rusia dengan Amerika Serikat (AS). Lalu lahirlah sanksi Magnitsky yang melarang setiap individu Rusia yang diduga melanggar HAM untuk masuk ke AS dan membekukan aset-aset mereka di AS. Beberapa waktu lalu, Browder menuding Putin memiliki dendam pribadi terhadap dirinya yang berupaya memberlakukan sanksi Magnitsky itu ke berbagai negara lain.

Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, yang telah berbicara dengan Browder mengaku lega akhirnya dirinya dibebaskan. "Moskow seharusnya berkonsentrasi pada upaya membawa pihak-pihak yang bertanggung jawab atas pembunuhan Magnitsky ke pengadilan," tegasnya.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads