"Keterlibatan aktif Dewan Keamanan perlu untuk mengakhiri krisis Rohingya," kata Haley seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (15/5/2018).
"Kita punya alat-alat unik untuk mendorong Burma (Myanmar) mengambil langkah-langkah nyata untuk menyelesaikan krisis ini, dan kita harus menggunakannya," imbuhnya tanpa menyebutkan apakah yang dimaksudnya adalah sanksi-sanksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Haley tersebut tampaknya mengacu ke China, yang telah menolak desakan yang dipimpin oleh Inggris, untuk meningkatkan tekanan terhadap Myanmar agar mengadili mereka yang bertanggung jawab atas serangan-serangan terhadap warga Rohingya.
Sejak Agustus 2017 lalu, sekitar 700 ribu warga Rohingya telah meninggalkan rumah-rumah mereka di negara bagian Rakhine dan mengungsi ke Bangladesh untuk menyelamatkan diri dari operasi militer Myanmar. Operasi militer tersebut diwarnai dugaan kekejaman pasukan Myanmar terhadap warga Rohingya, mulai dari pembakaran rumah, pemerkosaan hingga pembunuhan.
"Pengungsi Rohingya dilanda kekhawatiran sambut ramadan", Saksikan beritanya di 20Detik:
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini