"Kepala Kementerian Kebudayaan dan Panduan Islam di Mashhad ditangkap karena merusak kesopanan umum dan menghina hukum," demikian dilaporkan kantor berita Mizan Online yang mengutip seorang wakil jaksa setempat, seperti dilansir AFP, Kamis (19/4/2018).
Diketahui bahwa hukum syariat Islam yang berlaku di Iran melarang siapapun untuk menari di depan umum. Tidak diketahui apakah para pemuda dan pemudi yang terekam menari di depan umum dalam video itu, ikut ditangkap atau tidak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Video yang beredar luas via jejaring sosial itu menunjukkan sejumlah pemuda dan pemudi menari di salah satu pusat perbelanjaan. Ada seorang penyanyi yang tampil di hadapan kerumunan penonton yang besar. Peristiwa ini disebut terjadi pada Selasa (17/4) waktu setempat.
Juru bicara pusat perbelanjaan itu, Mohsen Afshar, menuturkan kepada kantor berita ISNA bahwa acara itu merupakan bagian dari program undian yang digelar setiap bulan, demi menarik pengunjung. Afshar juga menyebut hadiah berupa mobil akan diberikan pada pemenang yang beruntung.
Menurut Afshar, penyanyi yang tampil dalam acara itu telah mendapat 'izin resmi untuk tampil'. Acara semacam itu, sebut Afshar, bisa menarik perhatian 10 ribu hingga 12 ribu orang. "Termasuk sejumlah individu yang perilakunya bertentangan dengan norma Republik Islam," imbuhnya.
Namun kantor berita Tasnim melaporkan bahwa pusat perbelanjaan itu tidak memiliki izin untuk menggelar acara semacam itu.
Mashhad merupakan kota konservatif dan suci, yang pada tahun 2016 lalu, penyelenggaraan konser musik dilarang.
(nvc/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini