"Hanya monster yang menargetkan warga sipil dan kemudian memastikan tak ada ambulans untuk mengantarkan yang terluka. Tak ada rumah sakit untuk menyelamatkan jiwa mereka. Tak ada dokter atau obat-obatan untuk meredakan penderitaan mereka," ujar Haley dalam sidang darurat Dewan Keamanan PBB di New York yang digelar pada Senin (9/4) waktu setempat untuk membahas serangan kimia di distrik Douma pada Sabtu (7/4) lalu.
"Saya bisa menunjukkan foto-foto semua pembunuhan dan penderitaan ini agar dewan melihat, tapi apa gunanya? Monster yang bertanggung jawab atas serangan ini tak punya hati nurani, bahkan tidak akan terkejut dengan foto-foto anak-anak yang tewas," imbuhnya seperti dilansir media Turki, Anadolu Agency, Selasa (10/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden AS Donald Trump juga mengatakan bahwa keputusan mengenai respons AS akan dibuat dalam beberapa jam ke depan. "Ini tentang kemanusiaan dan itu tak bisa dibiarkan terjadi," tegasnya.
Lebih dari 70 orang, termasuk perempuan dan anak-anak dilaporkan tewas akibat serangan di distrik Douma, yang oleh tim penyelamat dan paramedis di Suriah disebut sebagai serangan gas klorin beracun. AS dan sekutu-sekutunya menuding rezim Assad sebagai pelaku serangan kimia tersebut. Tuduhan ini telah dibantah oleh pemerintah Suriah dan Rusia, sekutu utama Suriah. Douma merupakan daerah kantong terakhir pemberontak di wilayah Ghouta Timur. (ita/ita)