Seperti dilansir AFP, Rabu (4/4/2018), dikonfirmasikan oleh Kementerian Luar Negeri Bangladesh bahwa Menteri Perumahan, Pemulihan Bencana dan Kesejahteraan Sosial Myanmar, Win Myat Aye, akan berkunjung ke kamp pengungsi Rohingya.
Sejak konflik kembali pecah di Rakhine pada Agustus 2017, nyaris 700 ribu pengungsi Rohingya yang kabur dari Rakhine kini tinggal sementara di sejumlah kamp pengungsian Bangladesh. Jika ditotal dengan pengungsi yang kabur sejak konflik terdahulu, jumlahnya nyaris mencapai 1 juta orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana kunjungan Win Myat Aye itu dijadwalkan untuk 11 atau 12 April mendatang.
Secara terpisah, seorang pejabat Bangladesh lainnya menuturkan kepada AFP bahwa kunjungan Win Myint Aye akan menjadi kunjungan pertama oleh seorang Menteri Myanmar ke kamp pengungsian yang telah menampung pengungsi Rohingya sejak awal tahun 1990-an.
Win Myat Aye juga menjabat Wakil Ketua dari badan kemanusiaan untuk mengakhiri krisis di Rakhine yang dibentuk pemimpin de-facto Myanmar, Aung San Suu Kyi. Badan kemanusiaan itu bernama 'Union Enterprise for Humanitarian Assistance, Resettlement and Development in Rakhine'.
Sebagai Menteri Perumahan, Pemulihan Bencana dan Kesejahteraan Sosial Myanmar, Win Myat Aye juga bertugas mengawasi kesepakatan Myanmar-Bangladesh soal rencana pemulangan 750 ribu pengungsi dari Bangladesh.
Otoritas Myanmar telah mengizinkan beberapa ratus pengungsi Rohingya, dari ribuan orang, untuk kembali ke Rakhine. Namun hingga ini belum ada satupun pengungsi Rohingya yang bergerak kembali ke Myanmar dari Bangladesh.
Menanggapi rencana kunjungan Menteri Myanmar ini, pemimpin komunitas Rohingya di kamp Bangladesh menyatakan akan memanfaatkannya untuk mengutarakan kekhawatiran soal kembali ke Rakhine. "Kami ingin bertemu langsung dengan sang menteri," ucap Mohibullah yang merupakan salah satu pemimpin komunitas Rohingya kepada AFP.
(nvc/rna)