Seperti dilansir Reuters dan AFP, Kamis (22/3/2018), tersangka yang diyakini bertanggung jawab atas enam teror bom, yang lima di antaranya meledak, itu diidentifikasi sebagai Mark Conditt (23). Dia disebut sebagai seorang pria pengangguran yang berasal dari Pflugerville, pinggiran Austin.
Conditt tewas usai meledakkan diri saat dikejar polisi pada Rabu (21/3) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi berhasil mendapatkan rekaman video berdurasi 25 menit dari telepon genggam yang dibawa Conditt saat meledakkan diri. Kepala Kepolisian Austin, Brian Manley, dalam pernyataan kepada wartawan menyatakan video yang direkam Conditt itu sebagai 'video pengakuan'.
Dalam video itu, Conditt menjelaskan secara rinci soal cara dirinya merakit tujuh bom. Lima dari tujuh bom itu meledak di area publik, sedangkan satu bom lainnya berhasil ditemukan sebelum meledak dan satu lagi diledakkan Conditt saat dia dikejar polisi.
"Dia tidak menyebut sama sekali soal terorisme, tidak juga menyebut soal kebencian, tapi ini adalah jeritan dari seorang pemuda yang merasa sangat tertantang, yang berbicara soal tantangan-tantangan dalam kehidupan personalnya," sebut Manley. "Saya akan menganggap ini sebagai sebuah pengakuan," imbuhnya.
Dugaan menyebut, Conditt merekam video itu pada Selasa (20/3) malam sekitar pukul 21.00 hingga 23.00 waktu setempat. Dalam video itu, Conditt mengaku yakin jika polisi sedang bergerak mendekat untuk menangkapnya dan dia benar.
Conditt keluar dari sebuah hotel di dekat Austin pada Rabu (21/3) pagi waktu setempat dan kemudian diikuti polisi yang hendak menangkapnya. Saat dikejar polisi, Conditt tiba-tiba meledakkan bom yang dibawa di dalam kendaraannya. Ledakan itu menewaskannya.
Conditt diketahui belum pernah terjerat kasus hukum sebelumnya. Lima bom yang dirakit Conditt, meledak di Austin dan San Antonio, yang sama-sama ada di Texas, dalam sebulan terakhir. Sedikitnya dua orang tewas dan lima orang lainnya luka-luka akibat rentetan ledakan itu.
Kepolisian AS mendapat sejumlah petunjuk penting sebelum meyakini Conditt berada di balik teror bom di Texas itu. Polisi juga menemukan sebuah 'daftar target' berisi beberapa alamat untuk serangan lanjutan. Namun video pesan yang ditinggalkan Conditt mengindikasikan tidak ada lagi bom yang dipersiapkannya.
(nvc/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini