Dilansir dari AFP, Kamis (22/3/2018), seorang pria bernama Mark Conditt yang menjadi tersangka rentetan ledakan bom wilayah Texas, dinyatakan telah tewas pada Rabu (21/3). Meski begitu, polisi masih terus melanjutkan penyelidikan terkait teror bom yang dilakukan olehnya.
Sebab, kemungkinan Conditt telah menanam sejumlah bom di beberapa wilayah sebelum akhirnya meledakkan diri. Polisi juga menduga adanya persekongkolan dalam peristiwa ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden AS Donald Trump pun mengucapkan apresiasi kepada aparat penegak hukum atas kematian tersangka kasus bom Texas itu. Ia menyampaikan hal tersebut lewat akun Twitter resminya.
"Tersangka kasus bom Austin telah tewas. Kerja yang baik dari aparat penegak hukum dan seluruh pihak yang berkontribusi," cuit Trump.
AUSTIN BOMBING SUSPECT IS DEAD. Great job by law enforcement and all concerned!
β Donald J. Trump (@realDonaldTrump) March 21, 2018
Diberitakan sebelumnya, pengebom berantai yang diduga berada di balik serangan bom di Texas tewas meledakkan diri saat polisi AS mengejarnya pada Rabu (21/3) dini hari waktu setempat. Polisi saat itu mengepungnya di sebuah hotel di kawasan pinggiran Austin.
Saat polisi hendak melakukan penangkapan, tersangka tiba-tiba meninggalkan hotel dan sejumlah polisi mengikutinya. Kepala Kepolisian Austian, Brian Manley, menuturkan kepada wartawan bahwa kendaraan yang dikemudikan tersangka tiba-tiba menepi di pinggir jalan saat diikuti polisi. Tiba-tiba tersangka memicu sebuah ledakan. Manley memastikan ledakan itu menewaskan si tersangka.
"Tersangka telah tewas dan mengalami luka-luka parah dari ledakan yang dipicu sebuah bom yang diledakkan di dalam kendaraannya," tutur Manley. (tsa/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini