Panjat Balkon Kedubes Iran di London, 4 Demonstran Ditangkap

London - Empat orang ditangkap usai memanjat balkon gedung Kedutaan Besar Iran di London, Inggris. Insiden ini memicu protes dari otoritas Iran soal keamanan misi diplomatiknya.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (10/3/2018), identitas empat orang yang ditangkap polisi Inggris pada Jumat (9/3) waktu setempat ini tidak diungkap ke publik. Namun Kepolisian Metropolitan London menyebut keempatnya sebagai demonstran.

"Kami mendapat laporan pukul 16.20 waktu setempat soal empat demonstran berada di balkon Kedutaan Besar Iran di Princes Gate, Knightsbridge," sebut salah satu juru bicara Kepolisian Metropolitan London.

Baca juga: Lepas Hijab di Depan Umum, Wanita Iran Divonis Penjara 2 Tahun

Empat pria itu ditangkap atas dugaan tindak kriminal memicu kerusakan dan tanpa izin berada di dalam gedung diplomatik. "Seluruh empat orang itu telah dibawa ke kantor polisi London. Mereka tetap berada dalam penahanan," imbuh juru bicara kepolisian itu.

Belum diketahui pasti motif keempat orang itu nekat memanjat balkon Kedubes Iran di London. Tidak diketahui juga isu apa yang diprotes oleh keempat orang ini. Namun dipastikan mereka tidak berhasil masuk ke dalam gedung kedutaan.

Atas insiden ini, otoritas Iran melayangkan protes keras kepada pemerintah Inggris. Kantor berita Iran, IRNA, melaporkan protes keras itu disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, kepada Duta Besar Inggris di Teheran.

"Perlindungan penuh atas para diplomat kami di London dan penanganan segera dari kepolisian terhadap para penyerang," sebut IRNA soal hal yang diminta oleh Araghchi kepada Dubes Inggris.

Baca juga: Eks Mata-mata Rusia Diracun, Inggris Kerahkan 180 Tentara

Laporan IRNA yang juga mengutip juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Ghasemi, itu menyebut keempat orang yang terlibat insiden ini merupakan para pendukung 'kultus ekstrem' yang tinggal di Inggris.

"Keselamatan dan keamanan para diplomat dan misi diplomatik di Inggris menjadi prioritas utama bagi kami," tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris dalam pernyataan terpisah.

(nvc/hri)