Seperti dilansir media Inggris, The Sun dan Mirror.co.uk, Rabu (7/3/2018), upaya penyelamatan dramatis sang bayi terekam kamera amatir. Video penyelamatan itu diungkap oleh salah satu penyelamat dari Pasukan Pertahanan Suriah (SDF), Ismail Alabdullah, via postingan Twitter.
Video pendek itu menunjukkan momen saat seorang petugas penyelamat menggali reruntuhan tebal dengan tangannya dan berhasil menemukan seorang bayi di dalamnya. Penyelamat itu menarik sang bayi dari reruntuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai ditarik keluar, bayi itu ditepuk-tepuk punggungnya untuk membersihkan mulut dan paru-parunya dari debu dan pasir reruntuhan. Petugas yang menyelamatkan bayi itu kemudian berlari sekuat tenaga sembari menggendong sang bayi untuk membawanya ke paramedis.
Luar biasa, bayi perempuan itu kini dalam kondisi stabil dan hanya mengalami luka ringan.
Saat ditanya oleh pengguna media sosial soal kondisi bayi itu, Alabdullah melalui Twitter mengkonfirmasi bayi itu selamat. "Menyelamatkan bayi perempuan," tulis Alabdullah via Twitter.
Tidak diketahui pasti kapan video ini diambil, namun Alabdullah memposting video penyelamatan bayi itu pada 7 Maret ini. Laporan media Inggris lainnya, BBC, menyebut insiden ini terjadi setelah dugaan serangan klorin bersama gempuran udara rezim Suriah melanda Ghouta Timur usai rencana gencatan senjata selama 5 jam.
Melalui Pertahanan Sipil Suriah, rezim Presiden Bashar al-Assad menyangkal serangan kimia yang memicu lebih dari 30 kasus sesak napas di Ghouta Timur.
Menanggapi penyelamatan dramatis sang bayi itu, Pawel Krzysiek dari Komisi Palang Merah Internasional (ICRC) menyebut situasi di Ghouta Timur 'sangat menyedihkan'. "Situasi yang kita saksikan sangat sulit. Orang-orang menceritakan kisah-kisah menyedihkan. Tidak ada anak-anak yang seharusnya mengalami hal seperti ini," tegasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini