Rusia Serukan Jeda Kemanusiaan Tapi Gempuran Berlanjut di Ghouta

Rusia Serukan Jeda Kemanusiaan Tapi Gempuran Berlanjut di Ghouta

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 27 Feb 2018 18:37 WIB
Situasi di Ghouta Timur, Suriah (BBC World)
Damaskus - Pertempuran terus berlanjut di Ghouta Timur, Suriah, meskipun Rusia menyerukan jeda kemanusiaan selama lima jam per hari. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut situasi ini sangat tidak menguntungkan bagi organisasi kemanusiaan.

"Kami mendapat laporan pagi ini, pertempuran terus berlanjut di Ghouta Timur," sebut juru bicara Kantor Koordinasi Bantuan Kemanusiaan PBB (OCHA), Jens Laerke, dalam briefing di Jenewa, Swiss, seperti dilansir Reuters, Selasa (27/2/2018).

"Jelas situasi di lapangan tidak mendukung bagi konvoi (kemanusiaan) bisa masuk atau evakuasi medis bisa keluar," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Laporan dari kelompok pemantau konflik Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, menyebut sejumlah helikopter menjatuhkan dua bom di salah satu wilayah di Ghouta Timur dan sebuah pesawat tempur menggempur wilayah lainnya, selama jeda kemanusiaan berlangsung.

Namun seorang sumber militer Suriah menyangkal adanya serangan udara.

Ratusan orang telah tewas dalam gempuran udara selama 10 hari terakhir di Ghouta Timur, kawasan di pinggiran Damaskus yang dikuasai pemberontak. Gempuran di Ghouta Timur ini tercatat sebagai yang paling mematikan sepanjang konflik Suriah yang telah memasuki tahun ke-8.


Pada Sabtu (24/2) lalu, Dewan Keamanan PBB meloloskan resolusi terbaru yang isinya menyerukan gencatan senjata selama 30 hari di seluruh wilayah Suriah. Namun gencatan senjata ini tidak berlaku untuk sejumlah kelompok militan yang sedang diperangi pasukan Suriah di Ghouta Timur.

"Ini menjadi pertanyaan hidup dan mati -- jika memang ada pernyataan hidup dan mati -- kita membutuhkan gencatan senjata 30 hari di Suriah seperti diinginkan Dewan Keamanan (PBB)," ucap Laerke.

Rusia yang merupakan sekutu rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad menyerukan jeda kemanusiaan selama 5 jam pada Selasa (27/2) waktu setempat. Hal ini dimaksudkan untuk membuka jalur aman bagi para korban luka untuk dievakuasi dan warga sipil untuk mengungsi.


Syrian Observatory dan warga setempat melaporkan situasi di Ghouta Timur awalnya cukup tenang saat jeda kemanusiaan dimulai pada Selasa (27/2) pukul 09.00 waktu setempat. Namun setelah itu, gempuran dilaporkan kembali berlanjut.

[Gambas:Video 20detik]

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads