2 Ribu Dokumen Pembunuhan JFK yang Dirilis Mengungkap Hal-hal Ini

2 Ribu Dokumen Pembunuhan JFK yang Dirilis Mengungkap Hal-hal Ini

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 27 Okt 2017 18:14 WIB
FK dan istrinya Jacqueline Kennedy di dalam limosin sesaat sebelum pembunuhan terjadi (Walt Cisco/Dallas Morning News/Handout/File Photo via REUTERS)

Rencana AS Sabotase Pengiriman Komponen Pesawat ke Kuba

Dokumen keamanan nasional tahun 1962 -- setahun sebelum JFK dibunuh -- menyinggung soal 'Operation Mongoose', upaya rahasia untuk menumbangkan rezim komunis di Kuba. Saat rapat rahasia membahas operasi tersebut pada 14 September 1962, diungkap rencana sabotase oleh AS.

"Jenderal (Marshall) Carter mengatakan CIA akan memeriksa kemungkinan menyabotase pengiriman komponen pesawat yang dijadwalkan dikirim dari Kanada ke Kuba," demikian bunyi dokumen itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JFK Dibunuh karena AS Tewaskan Presiden Vietnam Selatan

Dokumen rahasia tahun 1975 dari Komisi Rockefeller menyoroti testimoni mantan Direktur CIA Richard Helms. Dalam transkrip testimoninya, Helms berpikir bahwa mantan Presiden Richard Nixon meyakini CIA bertanggung jawab atas kematian Presiden Vietnam Selatan, Ngo Dinh Diem, yang tewas usai kudeta terkait CIA terjadi.

"Jelas tidak ada bukti soal hal ini dalam catatan lembaga ini dan semuanya, maksud saya -- yang ingin saya katakan -- dipanaskan oleh fakta bahwa Presiden Johnson biasa mengatakan alasan Presiden Kennedy dibunuh adalah karena dia membunuh Presiden Diem dan hal ini adalah ... keadilan," ucap Helms.

"Dari mana dia mendapatkan ini, saya tidak tahu," imbuhnya. Dalam testimoni itu, Helms ditanya apakah ada kemungkinan Oswald merupakan agen CIA atau agen intelijen.

Agen Intelijen Kuba Akui Kenal Pembunuh JFK

Komunikasi dari FBI tahun 1967 mengutip seorang pria yang melontarkan komentar bahwa Oswald penembak yang jago. Orang itu diduga sebagai agen intelijen Kuba yang berkata, "Oh, dia cukup jago", merujuk pada Oswald.

Saat ditanya mengapa dia mengatakan itu, agen itu menjawab: "Saya mengenalnya."

Uni Soviet Sebut Pembunuhan JFK Konspirasi Terencana

Direktur FBI J Edgar Hoover meneruskan memo ke Gedung Putih pada tahun 1963, sesaat setelah JFK dibunuh. Memo yang dinyatakan 'rahasia' itu merinci sumber-sumber AS yang merasakan reaksi tertentu dari Uni Soviet atas kematian JFK.

"Menurut sumber kami, para pejabat di Partai Komunis Uni Soviet meyakini ada semacam konspirasi yang terencana secara matang pada bagian 'ultra kanan' Amerika Serikat untuk memicu 'kudeta'. Mereka tampaknya yakin pembunuhan itu tidak dilakukan satu pria, melainkan berangkat dari kampanye yang direncanakan secara hati-hati yang melibatkan beberapa orang," demikin bunyi memo tersebut.

Sumber itu menyebut para pejabat Soviet menegaskan tidak ada kaitan antara Oswald dengan Soviet.

CIA Sadap Telepon Pembunuh JFK dengan Agen KGB

Salah satu memo CIA dari hari kematian JFK menyoroti penyadapan telepon dari Oswald kepada Kedutaan Besar Rusia di Meksiko. Oswald berbicara dalam bahasa Rusia yang terbata-bata dengan seorang konsul bernama Valeriy Vladimirovich Kostikov, yang disebut CIA sebagai 'agen KGB'.

Percakapan telepon itu disadap oleh CIA pada 28 September 1963, sekitar dua bulan sebelum pembunuhan JFK. Saat itu Oswald diketahui sedang berada di Mexico City, Meksiko. Penulis memo CIA itu menyebut dirinya diberitahu oleh salah satu staf FBI, bahwa FBI meyakini kunjungan Oswald ke Mexico City saat itu bertujuan mendapatkan paspor atau visa.


(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads