Dituturkan sumber yang dekat dengan keluarga Abedi, seperti dilansir AFP, Jumat (26/5/2017), teman Abedi yang juga keturunan Libya itu tewas setelah ditikam oleh segerombolan pemuda Inggris di Manchester pada Mei 2016. Identitas teman Abedi itu tidak disebut lebih lanjut.
"Insiden ini membangkitkan amarah di kalangan pemuda Libya di wilayah Manchester dan khususnya Salman, yang terang-terangan mengutarakan niatnya membalas dendam," terang sumber ini.
Baca juga: 22 Korban Tewas Bom Konser Ariana Grande Telah Teridentifikasi
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media-media Inggris melaporkan, teman Abedi itu bernama Abdul Wahab Hafidah. Menurut media Inggris, Hafidah tewas pada Mei 2016, setelah ditabrak lari dan ditikam di leher di distrik Moss Side, Manchester. Hingga kini, para pelaku pembunuhan Hafidah masih menjalani persidangan.
"Saya secara pribadi berbicara dengannya dan berusaha meyakinkannya bahwa itu hanya tindak kriminal biasa," tutur sumber ini.
Baca juga: Hormati Korban Bom Manchester, Inggris Serentak Hening Semenit
Abedi yang berusia 22 tahun ini lahir di Manchester, dari pasangan orangtua pengungsi Libya. Pada Senin (22/5) malam, Abedi meledakkan diri di salah satu pintu keluar Manchester Arena, yang menjadi lokasi konser Ariana Grande.
Bom rakitan yang diledakkan Abedi dipenuhi mur dan sekrup serta memiliki daya ledak tinggi. Sedikitnya 22 orang, yang kebanyakan remaja, tewas dalam ledakan itu. Sekitar 59 orang lainnya menjadi korban luka.
Motif Abedi melakukan aksi bom bunuh diri itu masih diselidiki. Otoritas Inggris menyelidiki insiden ini sebagai insiden terorisme. Secara terpisah, kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas bom bunuh diri itu.
Baca juga: Bom di Konser Ariana Grande Dipenuhi Mur dan Sekrup
(nvc/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini