Namun kebanyakan korban tewas masih berusia remaja. Seperti dilansir AFP, Jumat (26/5/2017), para saksi mata melaporkan banyak jenazah korban bergelimpangan di lantai dan genangan darah di mana-mana.
Baca juga: Bom di Konser Ariana Grande Dipenuhi Mur dan Sekrup
Pemuda Inggris keturunan Libya, Salman Abedi (22), dipastikan sebagai pelaku bom bunuh diri. Bom rakitan yang berisi mur dan sekrup itu diledakkan Abedi di salah satu pintu keluar Manchester Arena, yang menjadi lokasi konser Ariana Grande pada Senin (22/5) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 2 Pria Lainnya Ditangkap Polisi Terkait Bom Konser Ariana Grande
Kepolisian Inggris, pihak keluarga juga teman-teman korban telah mengidentifikasi para korban tewas dalam tragedi nahas itu.
Saffie Rose Roussos yang masih berusia 8 tahun, merupakan korban tewas termuda. Bocah perempuan yang berasal dari Leyland, Lancashire, Inggris bagian barat daya ini menonton konser bersama ibu dan kakak perempuannya. Keduanya mengalami luka-luka dan masih dirawat di rumah sakit.
![]() |
Chris Upton yang merupakan guru pada Tarleton Community Primary School, tempat Saffie sekolah, menyebut kematiannya 'luar biasa mengejutkan'. "Dia dicintai oleh semua orang dan kehangatan serta kebaikannya akan selalu dikenang. Saffie anak pendiam dan sederhana dengan bakat kreatif," sebutnya.
Korban tewas selanjutnya adalah Martyn Hett (29) dari Stockport, dekat Manchester, yang berprofesi sebagai manajer kehumasan. Hett pernah tampil dalam beberapa acara televisi lokal seperti 'Come Dine With Me' dan 'Tattoo Fixers'.
Saudara laki-laki Hett, Dan, mengkonfirmasi kematiannya via Twitter. "Kami hancur. Martyn merupakan ikon kehidupan kami. Tawanya yang menular dan selera humornya yang besar akan tinggal bersama kami selamanya," tulis Dan via Twitter.
![]() |
Chloe Rutherford (17) dan Liam Curry (19) merupakan pasangan kekasih dari South Shields, Inggris bagian timur laut. Pihak keluarga menyebut keduanya tidak terpisahkan.
"Mereka tinggal bersama dan pergi ke tempat-tempat baru bersama dan mengeksplorasi kota-kota berbeda. Mereka ingin bersama selamanya dan sekarang mereka telah bersama," demikian pernyataan pihak keluarga Rutherford dan Curry.
Korban tewas berikutnya adalah Olivia Campbell (15), yang menonton konser Ariana Grande bersama temannya, Adam. Adam sendiri berhasil selamat dari ledakan, namun dia mengalami luka-luka dan masih dirawat di rumah sakit.
"Ini masa yang sulit bagi kami, saya harus datang, saya tidak tahu harus melakukan apa, saya tidak tahu harus ada di mana, saya tidak tahu harus apa," ucap ibunda Campbell, Charlotte, yang berat menerima kepergian putrinya.
![]() |
Kelly Brewster (32) menemani keponakannya menonton konser Ariana Grade. Sang keponakan berhasil selamat, namun Brewster tewas akibat ledakan bom bunuh diri. Keluarga mereka, Paul Dryhurst, menyebut Brewster dengan heroik melindungi keponakannya dari ledakan itu.
![]() |
Pasangan suami-istri asal Polandia, Angelika (40) dan Marcin Klis (42), bermaksud menjemput putri mereka yang menonton konser, saat ledakan tiba-tiba terjadi. Putri pasangan ini berhasil selamat, namun mereka tewas. Penggalangan dana dilakukan warga setempat untuk anak-anak pasangan ini yang kini menjadi yatim piatu.
![]() |
Elaine McIver, yang berprofesi sebagai polisi sedang cuti dari tugas untuk menonton konser bersama kekasihnya, Paul. Nahas, McIver, tewas akibat ledakan bom sedangkan kekasihnya selamat meskipun mengalami luka serius.
![]() |
Selain nama-nama di atas, para remaja yang menjadi korban tewas antara lain, Georgina Callande (18), Eilidh MacLeod (14), Nell Jones (14), Sorrell Leczkowski (14), Megan Hurley (15) dan Courtney Boyle (19).
![]() |
Sedangkan warga dewasa yang menjadi korban tewas adalah Michelle Kiss, Alison Howe (45), Lisa Lees (47), John Atkinson (26), Philip Tron (32), Wendy Fawell (50), dan Jane Tweddle-Taylor (51).
Halaman 2 dari 3