Berbagai foto eksklusif yang dirilis media Amerika Serikat (AS) New York Times (NYT), seperti dilansir AFP, Kamis (25/5/2017), menunjukkan bahwa bom yang menewaskan 22 orang di Manchester Arena dimuat ke dalam sebuah tas ransel atau rompi merek Karrimor yang dipakai pelaku.
Delapan foto eksklusif yang dipublikasikan NYT tidak diketahui pasti sumbernya, namun kemungkinan besar berasal dari Kepolisian Manchester.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Foto-foto itu menunjukkan potongan tas ransel yang diduga dipakai pelaku, kemudian benda logam berbentuk tabung kecil berlumuran darah yang diduga detonator, serpihan mur dan sekrup di lantai, dan kerangka baterai 12 volt yang hangus, yang diduga digunakan sebagai daya bom rakitan itu.
NYT menyebut, analisis awal otoritas Inggris terhadap berbagai bukti yang ada di lokasi ledakan di Manchester Arena menunjukkan pelaku membawa 'sebuah peledak yang dirakit dengan penuh pemikiran dan kehati-hatian'.
Baca juga: Ayah Salman Abedi Tak Menduga Anaknya Dalangi Bom Bunuh Diri
Bom rakitan yang diledakkan Salman Abedi, sebut NYT, kemungkinan besar ditempatkan di dalam tas ransel, tapi bisa juga disembunyikan di dalam rompi. Potongan kain tas ransel ditemukan di lokasi dalam keadaan terkoyak.
Foto-foto dari lokasi kejadian itu menunjukkan, pelaku -- atau mungkin dibantu tim khusus -- memiliki detonator jarak jauh, yang dimaksudkan untuk menjadi back-up jika detonator yang dipegang pelaku tidak berfungsi maksimal. Puing detonator yang dipegang pelaku, telah ditemukan di lokasi.
Namun menurut NYT, analisis awal tidak menunjukkan secara spesifik soal ukuran maupun jenis peledak yang digunakan dalam serangan bom itu.
![]() |
Kendati demikian, foto-foto mur dan sekrup yang tersebar di lokasi ledakan, ditambah kerusakan yang dipicu oleh bom itu di lokasi. NYT menyebut, jejak mur dan sekrup terlihat jelas di lokasi ledakan. Mur dan sekrup dilaporkan hingga menembus pintu logam dan meninggalkan bekas mendalam di dinding arena konser.
Hal itu ditambah dengan letak jenazah para korban yang disebut berada di sekeliling pelaku, membentuk pola lingkaran. Mayat pelaku sendiri ditemukan tidak utuh, dengan bagian torso terlempar jauh dari lokasi inti yang diduga kuat sebagai lokasi ledakan.
"Semua ini mengindikasikan daya yang sangat kuat dan cepat, dan sebuah bom yang isinya dikemas secara hati-hati dan sama rata," sebut NYT.
(nvc/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini