Seorang Pria Berpisau Ditangkap di Dekat Istana Buckingham

Seorang Pria Berpisau Ditangkap di Dekat Istana Buckingham

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 24 Mei 2017 19:35 WIB
Ilustrasi (detikcom)
London - Seorang pria ditangkap di dekat Istana Buckingham, London, saat Inggris sedang memberlakukan level ancaman 'kritis', tertinggi dari semua level. Pria ini kedapatan membawa pisau besar, di lokasi yang akan dilalui Ratu Inggris Elizabeth II.

Seperti dilansir media Inggris, The Telegraph, Rabu (24/5/2017), pria yang tidak disebut identitasnya ini ditahan oleh polisi di kawasan The Mall, sebelum kendaraan yang membawa Ratu Elizabeth melintas untuk bertemu dengan suaminya, Pangeran Philip di St Paul's Cathedral.

Foto dari lokasi penangkapan menunjukkan seorang pria terduduk di trotoar dengan tangan diborgol. Kerumunan polisi mengelilingi pria itu. Sedangkan seorang polisi lainnya yang ada di lokasi terlihat membawa sebuah pisau berukuran besar yang diyakini baru disita dari pria itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Status Keamanan Inggris Ditingkatkan Jadi 'Kritis'

Media Inggris lainnya, BBC, menyebut pria itu dilumpuhkan polisi dengan senjata kejut atau taser setelah memamerkan dua pisau di luar Istana Buckingham. Satu polisi berusaha melumpuhkan pria itu dan merampas pisau yang dibawanya. Pria yang diperkirakan berusia 50-an tahun itu melakukan perlawanan saat akan dilumpuhkan, sehingga pergulatan pun terjadi antara pria itu dengan polisi.

Pria itu akhirnya ditahan oleh polisi atas tudingan memicu keributan di tempat umum. Namun polisi menyatakan insiden ini tidak terkait terorisme. "Polisi menangkap seorang pria di The Mall, SW1, atas kepemilikan sebuah pisau. Polisi yang berpatroli menahan dan menangkap pria itu pada hari ini (24/5), pukul 10.40 waktu setempat," demikian pernyataan juru bicara Kepolisian Metropolitan London, seperti dilansir The Sun.

"Tidak ada korban luka dan sebuah pisau telah disita. Pria itu telah dibawa ke kantor polisi di pusat kota London," imbuh pernyataan itu.

Baca juga: 3 Pria Ditangkap di Manchester Terkait Bom Konser Ariana Grande

"Insiden ini diyakini tidak terkait teror," tegas Kepolisian Metropolitan London.

Penangkapan ini dilakukan selang dua hari setelah ledakan bom bunuh diri mengguncang Manchester Arena, yang menjadi lokasi konser penyanyi ternama Amerika Serikat (AS) Ariana Grande. Manchester terletak di Inggris bagian utara.

Seorang pemuda Inggris keturunan Libya bernama Salman Abedi (22) diyakini sebagai pelaku bom bunuh diri itu. Dia diyakini tidak beraksi sendirian, sehingga otoritas Inggris terus memburu orang-orang yang diduga membantunya dalam serangan bom ini. Sejauh ini sudah ada empat pria yang ditangkap terkait serangan bom itu.

Baca juga: Teror Bom di Konser Ariana Grande, 20 Orang dalam Kondisi Kritis

Sementara perburuan terus berlangsung, otoritas Inggris menetapkan level ancaman 'kritis' untuk seluruh wilayahnya. Level ini merupakan level tertinggi, yang berarti 'serangan diperkirakan terjadi segera'.

Level 'kritis' sebelumnya hanya pernah diterapkan dua kali oleh Inggris. Pertama pada 10 Agustus 2006 -- selama 3 hari, setelah polisi membongkar rencana teror dalam penerbangan antarbenua. Rencana yang dimaksud adalah rencana teroris untuk meledakkan peledak cair yang disamarkan sebagai minuman bersoda, yang disusupkan ke dalam penerbangan rute Inggris menuju AS dan Kanada. Kedua, level 'kritis' diberlakukan pada 30 Juni 2007 saat dinas intelijen Inggris membongkar rencana pengeboman sebuah kelab malam di Haymarket, London.

Dengan penerapan level ancaman tertinggi ini, Inggris juga mengerahkan tentara untuk menjaga jalanan kota London serta kota-kota lainnya. Tentara akan dikerahkan untuk menjaga lokasi penting, termasuk Istana Buckingham, kantor Perdana Menteri Inggris di Downing Street, Istana Westminster dan berbagai kedutaan asing. (nvc/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads